JEPARA (SUARABARU.ID)- Halal bi halal dan reuni akbar yang bertajuk “Tregest Reborn” digelar oleh sekelompok pemuda yang menamakan dirinya “Tregest”. Sebuah organisasi kepemudaan yang lahir pada dekade 80-an, di Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Bertempat di kafe Swasana, Minggu (15/5/2023) acara yang di hadiri anggota lintas generasi, juga dihadiri oleh para mantan Ketua Tregest dari masa ke masa seperti Abi El Muhlis, Makruf Hidayat (O’o), Ali Khafid, Afnanoel Wafid, Nurikrrohman, Sholahuddin, Arwani dan Awang Maulana. Hadir juga Camat Tahunan Nuril Abdillah yang mewakili PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Menurut Abi El Muhlis, atau yang akrab disapa El, nama Tregest diambil dari sebuah kearifan lokal Desa Tahunan, yang terkenal dengan jembatan Tregesnya. Sebuah jembatan di Kabupaten Jepara yang memiliki banyak mitos. Salah satunya, pantangan bagi seorang Presiden melewati jembatan tersebut.
(Baca juga: https://suarabaru.id/2022/06/18/mitos-kali-treges-pantangan-dilewati-presiden-benarkah)
“Nama Treges pertama kali kami daftarkan menjadi sebuah tim dalam sebuah event balapan BMX Cross di tahun 80-an. Awalnya hanya sekelompok remaja yang iseng dan ingin mencari jati diri. Seiring berkembangnya waktu nama Tregest kemudian dipatenkan, dan mulai disusun struktur kepengurusan yang lebih rapi”, kata El yang terpilih sebagai ketua pertama dalam kelompok Tregest.
“Dinamika dalam sebuah organisasi juga terjadi dalam kelompok Tregest. Sukses di event balapan, kemudian kami membentuk sebuah band yang diberi nama Tregest Band. Dekade 90-an kami mencoba menjadi Event Organizer (EO). Tregest sebagai EO sukses mendatangkan band-band papan atas ke Jepara. Seperti Power Slaves, Boomerang, Jamrud dsb, Element dll”, terang El.
Sementara itu, Camat Tahunan Nuril Abdillah yang mewakili PJ Bupati Jepara dalam sambutannya mengaku sangat terhormat bisa hadir di tengah-tengah keluarga besar Tregest. “Saya sudah mendengar nama kelompok Tregest ini sejak SD. Sebuah kelompok legendaris di Kabupaten Jepara. Saya berharap kelompok Tregest ini bisa eksis kembali dan ikut menyukseskan program pemerintah”, ujar Nuril.
Saat ini Tregest mempunyai beberapa divisi. Meskipun tidak tercatat secara resmi dalam organisasi, namun anggota yang mempunyai hoby dalam satu bidang selalu menyematkan nama Tregest dalam komunitasnya. Saat ini ada beberapa komunitas yang menggunakan nama Tregest. Sebelumnya sudah ada Band Tregest, Tregest Otomootif kemudian bertambah ada Tregest Bird Club (komunitas pecinta burung kicau), Tregest Bike dan Tregest Bonsai (penggemar tanaman bonsai).
ua