blank
Ketua Badan Koordinasi (Badko) TPQ Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko

JEPARA (SUARABARU.ID) – Awalnya, Ketua Badan Koordinasi (Badko) TPQ Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mendengarkan Qiraah Nada Alfia Safira, santri TPQ Sunan Muria Welahan. Siswi kelas 6 SDN Bugo Welahan ini dengan suaranya yang merdu membaca Al Quran dalam kegiatan halalbihalal dan rapat koordinasi organisasi tersebut di Pendopo R.A. Kartini Jumat pagi (12/5/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri K.H. Mahrus Ali sebagai pembicara, Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini serta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara Moh Habib ini, diikuti para pengurus Badko TPQ kabupaten dan kecamatan Se-Kabupaten Jepara.

blank
Nada Alfia Safira santri TPQ Sunan Muria Welahan yang juga siswi SDN Bugo Welahan

Karena itu saat Edy Sujatmiko yang juga menjabat sebagai Sekda Jepara memberikan sambutan mengungkapkan, Kabupaten Jepara berencana menggelar lomba antarsantri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Dia lalu memaparkan rencana lomba antarsiswa TPQ se-Kabupaten Jepara.

Edy Sujatmiko menyebut, upaya itu dapat memacu semangat anak-anak belajar Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. “Ini akan membentuk mereka menjadi insan qurani dan menatap masa gemilang di dunia dan akhirat. Allah menjanjikan kemuliaan bagi hafiz Al- Qur’an,” tambahnya.

blank
Edy Sujatmiko dan KH. Mahrus Ali

Dia meminta pengurus dan guru TPQ terus mengajarkan Al-Qur’an dengan ikhlas.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Moh Habib mengatakan, mengajarkan Al-Qur’an sejak dini akan menjadikan anak-anak tercetak sebagai generasi penerus yang memahami Al-Qur’an. “Tidak berlebihan memahami, tidak ekstrem, dan selalu menghargai orang lain berdasar ilmu Al-Qur’an,” tambah Habib.

Karena itu dia meminta jajaran pengurus Badko TPQ tidak pernah lelah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui mengajar Al-Qur’an.

Rencana lomba antarsantri TPQ, disambut gembira salah satu pengurus Badko TPQ Kecamatan Pakisaji, Rukhoyah. “Selama ini memang belum ada lomba antar-TPQ. Alhamdulillah kalau nanti digelar,” katanya.

Dia menyebut, sebelum kepengurusan saat ini, Badko TPQ di kecamatan bisa dikatakan mati suri. “Tapi semenjak keorganisasian baru, semangat keaktifan Badko terbangun,” kata Rukhoyah.

Hadepe