SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lapas Semarang menggelar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) lansia Lapas Semarang.
Kegiatan ini dibantu mahasiswi dari Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro dan diikuti 32 WBP lansia yang berlangsung di Aula Joglo Ageng Lapas Semarang, Jumat (12/5/2023).
Dalam kegiatan, para lansia diajak melakukan gerakan pemanasan (stretching) yang dilanjutkan senam bersama.
Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji menyebut kegiatan senam ini untuk mendorong kerja jantung dan menghilangkan radikal bebas dalam tubuh.
Menurutnya, senam juga bermanfaat untuk memperbaiki pola tidur lansia yang kurang baik. Aktivitas fisik pada lansia juga menjadi salah satu cara dalam pencegahan penyakit tidak menular.
Sementara dalam pelaksanaan Posyandu, dilaksanakan pemeriksaan rutin seperti pengecekan berat badan, pengecekan tekanan darah dan pemeriksaan gula darah sewaktu.
Disela-sela kegiatan, para lansia juga mendapatkan informasi mengenai gaya hidup seorang lansia yang sehat, sehingga bisa tetap terjaga secara fisik dan mental.
Dalam kesempatan ini, para mahasiswi dari Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro memberikan edukasi terkait hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika seseorang sudah memasuki lansia.
Selain itu juga dilakukan senam otak yang berguna untuk meningkatkan fokus, mencegah dan mengurangi pikun.
“Kegiatan Posyandu lansia yang dilaksanakan rutin setiap bulannya sebagai bentuk kepedulian Lapas Semarang terhadap warga binaan lansia yang merupakan kelompok rentan,” ungkap Tri Saptono.
“Lansia sebagai kelompok rentan ini justru yang mendorong Lapas Semarang membuat program Posyandu bagi warga binaan lansia, sebagai penunjang tercapainya sesuatu yang disebut keberhasilan lansia. Dimana menua secara aktif dan sehat untuk mencapai kebahagian hidup,” terangnya.
Pada kesempatan itu WBP lansia juga mendapatkan makanan tambahan berupa bubur kacang ijo.
Ning S
