blank
EDUKASI - Siswa SLB SD, SMP dan SMA antusias mengikuti edukasi cinta, bangga dan paham rupiah. (Foto: Istimewa)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Sejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) jenjang SD, SMP dan SMA se-Kota Tegal, mengikuti edukasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) rupiah yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal, Selasa (9/5/2023).

Hadir Kepala KPwBI Tegal, M Taufik Amrozy didampingi Unit Data Statistik dan Kehumasan, Enggar Estiko, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Tegal, Sujarwo dan Kepala SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal, Sigit Zakaria Arif.

Pada sambutannya, Sujarwo mengucapkan terima kasih atas perhatian KPw Bank Indonesia Tegal, kepada anak-anak SLB. Ia memohon maaf dalam kedatangannya bersama rombongan kurang berkenan. Sebab, para anak didiknya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus yang mendapat pendampingan khusus.

“Dari total 236 siswa SLB Negeri Kota Tegal, kami seleksi menjadi 75 siswa yang ikut ke sini. Itu terdiri dari siswa tuna netra, tuna rungu dan tuna grahita,” kata Sujarwo.

Ditambahkan Sujarwo, edukasi CBP Rupiah merupakan pengalaman perdana siswa didiknya, kendati sebagian besar dari mereka telah mengenali uang rupiah. Khususnya siswa tunanetra, yang semakin tahu tentang rupiah melalui blind code atau fitur garis timbul pada tepi kanan dan kiri uang.

Pihaknya berharap, program yang digalakkan Bank Indonesia dapat semakin bermanfaat khususnya penyandang difabel dan siswa SLB.

“Hari ini kami sengaja mengundang semua sekolah luar biasa, baik negeri maupun swasta, ini pertama kali untuk memberikan edukasi,” kata Kepala KPw Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozy.

Selama ini Bank Indonesia sudah menyasar memberikan edukasi kepada kalangan masyarakat luas. Kemudian ke ibu ibu PKK, kalangan pemuda sampai mahasiswa dan TNI. “Kali ini luar biasa. Kami memang mengajak, merangkul adik-adik kita yang di sekolah luar biasa karena mereka juga menjadi pelaku ekonomi,” terang Taufik.

Jadi edukasi juga harus menyasar di kalangan masyarakat yang ada di dalam lapas. Kemudian kaum perempuan yang menjadi bagian terbesar dari negara ini. “Mudah mudahan ini nanti bisa terus berlanjut ke kota/kabupaten lain dalam rangka memperluas target dari edukasi cinta bangga dan paham rupiah,” pungkas Taufik.

Sutrisno