blank
Camat Semarang Selatan Ronny Cahyo Nugroho didampingi Ketua Tim Zero Stunting Semarang Selatan Dicky Hutapea dan Bendahara Tim Zero Stunting Irwan Loekito berfoto bersama anak-anak stunting penerima PMT di halaman parkir Kantor Kecamatan Semarang Selatan, Sabtu (6/5/2023). Foto : Dok Absa 
SEMARANG (SUARABARU.ID)  – Tim Zero Stunting Semarang Selatan kembali membagikan paket makanan tambahan kepada anak-anak usia di bawah dua tahun (Baduta) dan di bawah tiga tahun (Batita) di halaman parkir Kantor Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (6/5/2023).
Dikatakan Camat Semarang Selatan Ronny Cahyo Nugroho, program-program penanganan anak stunting (anak penderita gizi buruk) di wilayahnya, tetap terus berkelanjutan.
Program ini diinisiasi  oleh Krisseptiana atau biasa di sapa Ibu Tia (istri Mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) tahun lalu, dengan nama Sibening Selalu atau Semua Ikut Bergerak Bersama Menangani Stunting Semarang Selatan Unggul.
“Program ini sejak tahun lalu, ketika masih bernama Sibening, ketika dimunculkan oleh Ibu Tia ya waktu itu, terus berkelanjutan di Wali Kota nya Ibu Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu) sekarang. Nah sekarang kita mengambil nama Zero Stunting, karena memang mengandung maksud bahwa kita berkeinginan untuk mewujudkan kondisi stunting di (Kecamatan) Semarang Selatan itu Zero/nol/tidak ada begitu. Itu filosofinya seperti itu,” jelasnya.
Pelaksanaan program-program yang sudah dilaksanakan, lanjut Camat Ronny, akan terus diupayakan berkelanjutan hingga sekarang, termasuk pemberian paket makanan tambahan (PMT) sesuai standar gizi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Puskesmas dan termasuk makanan asupan gizi tambahan yang lainnya.
“Hari ini juga dalam rangka penekanan anak stunting, kita memberikan makanan tambahan,  termasuk asupan gizi tambahan yang lain. Yang jelas, semuanya diarahkan untuk memberikan bahan-bahan mentah, bahan pokok yang dimasak oleh para Ibu untuk (dikonsumsi) anaknya, berupa telur dan susu untuk mendukung pertumbuhan (tinggi) badan,” papar Camat Ronny.
Harapannya, imbuhnya, yang penting adalah upaya yang solid dari Tim Zero Stunting Semarang Selatan, bersama Puskesmas dan unsur yang lain seperti PKK dan FKK solid untuk mengarah ke Zero Stunting.
“Tahun ini kita sudah punya anggaran, kita punya rencana kegiatan, hingga tahun depan nantinya In Syaa Allah akan kita lanjutkan kegiatan yang sudah kita rintis sejak tahun lalu. Hingga sesuai target Zero Stunting,” harapnya mengakhiri.
Tiap Bulan Berikan PMT
Ketua Tim Zero Stunting Semarang Selatan Dicky Hutapea mengatakan, upaya untuk menekan kasus stunting menuju Zero Stunting, akan dijadwalkan untuk memberikan paket makanan tambahan (PMT) bergizi setiap bulan, kepada anak stunting, Baduta dan Batita.
Pemberian menyesuaikan atau dibarengkan dengan jadwal pelayanan akhir pekan dan malam hari Kecamatan Semarang Selatan.
“Jadi bersamaan dengan adanya Gelar Pelayanan Akhir Pekan di Semarang Selatan, Kita barengkan sekalian kita berikan makanan tambahan asupan gizi kepada anak-anak (stunting). Rencananya tiap bulan ada sampai dengan bulan Desember (2023). Sambil kita menggali potensi yang ada dan akan kita gandeng kembali teman-teman stakeholder, CSR di wilayah Semarang Selatan untuk ikut bersama-sama membantu,” ungkapnya.
Sedang untuk anggaran yang digunakan untuk penanganan anak Stunting, lanjut Dicky, diperkirakan tiap bulan dibutuhkan anggaran sekira antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, yang digunakan untuk anak stunting sebanyak 30-40 anak.
“Untuk penanganan anak stunting, dari Tim Zero Stunting kurang lebih sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta, termasuk digunakan untuk kegiatan-kegiatan kita, yang digunakan untuk 30-40 anak. Termasuk hari ini tadi, kita menghadirkan 38 anak, untuk kita intervensi agar nantinya lulus Stunting,” urainya.
Bendahara Tim Zero Stunting Semarang Selatan Irwan Loekito menambahkan, dengan dibagikannya makanan tambahan bergizi berupa susu dan telur, diharapkan akan dapat meringankan dan mengurangi anak penderita stunting, sehingga target Zero Stunting dapat segera tercapai.
“Kita maksimalkan potensi CSR (corpoorate social responsibilities) yang ada untuk bisa ikut membantu penanganan anak stunting di Kecamatan Semarang Selatan, sehingga diharapkan target Zero Stunting dapat segera tercapai,” ucapnya berharap.
Absa