KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dinperinaker) tengah menggodok persiapan pelatihan kompetensi bagi penyandang disabilitas di kota Pekalongan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli mendatang. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan partisipasi penyandang disabilitas dalam bidang kehidupan ekonomi maupun sosial.
“Tahun ini kita menyiapkan pelatihan di BLK bersumber dana bantuan APBN ada program pelatihan khusus disabilitas sebanyak 1 paket untuk 16 peserta sesuai dengan kuota kelas selama 33 hari,” kata Kepala Dinperinaker kota Pekalongan, Sri Budi Santoso yang akrab disapa SBS dalam kegiatan rakor pelatihan kompetensi disabilitas bersama OPD terkait diantaranya Dinas Sosial-P2KB, Bappeda, perwakilan komunitas Penyandang Disabilitas Fisik dan Tuna Netra di kantor Dinperinaker, baru-baru ini.
SBS menjelaskan ada 3 kelompok disabilitas yang perlu upaya penanganan pemberdayaan yakni penyandang disabilitas fisik, tuna netra, tuna wicara dan rungu, yang mana secara khusus masing-masing membutuhkan pelatihan yang berbeda-beda.
“Untuk pelatihan disabilitas diamanatkan pemerintah pusat bisa dikoordinasikan dengan teman-teman disabilitas tentang jenis pelatihan namun tetap ada standar kompetensinya, kemudian setelah kami berkoordinasi disepakati bahwa pelatihan ini hanya satu jenis, tahun ini direncanakan pelatihan menjahit,” tandasnya.
Terkait pelaksanaannya, SBS menuturkan pelaksanaan pelatihan akan disesuaikan dengan kesiapan peserta dan proses administrasi dibantu oleh Dinas Sosial P2KB, Bappeda dan komunitas terkait kemudian akan diusulkan kepada kementerian tenaga kerja dan ditindaklanjuti oleh pemerintah kota Pekalongan, diharapkan persiapan bisa segera rampung dan pelatihan dilaksanakan di bulan Juni atau Juli mendatang.
Sementara itu, Ketua Persatuan Disabilitas Fisik kota Pekalongan, Merry Maria mengaku antusias dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kota Pekalongan pelatihan yang telah memperhatikan penyandang disabilitas dengan memberi pemberdayaan seperti ini.
“Pasca covid-19 kami belum menerima pelatihan, Alhamdulillah tahun ini sudah mulai ada, ini yang saya dan teman-teman tunggu, mudah-mudahan kami bisa lebih berdaya dan SDM disabilitas bisa meningkat lebih tinggi dan bermanfaat buat masyarakat semua,” tukasnya.
Nur Muktiadi