blank
PWI Jateng bakal gelar halalbihalal Idul Fitri 1444 H menghadirkan KH. Supandi. Foto: Dok/PWI Jateng

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Tengah (PWI Jateng) bakal menggelar halalbihalal Idul Fitri 1444 H dan Silaturahmi bersama segenap pengurus, anggota, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI), sesepuh wartawan yang tergabung dalam komunitas Assalam serta mitra kerja di Gedung Pers, Semarang, Senin (8/5) mendatang.

Halalbihalal Keluarga Besar PWI Jateng ini sebagai ikhtiar memperkuat keharmonisan sesama manusia yang akan mengusung tema ”Ojo Nekat, Ojo Kumat”.

Yang menarik dalam silaturahmi ini, PWI Jateng mendatangkan KH Supandi untuk memberikan tausiyah atau siraman rohani. KH Supandi dikenal sebagai dai kocak dari Semarang dengan materi dakwah yang jenaka.

Ketua Panitia Halalbihalal, Sunarto menjelaskan, rasa syukur atas Pandemi Covid-19 yang makin melandai sehingga PWI Jateng kembali menyelenggarakan halalbihalal.

”Acara silaturahmi bertujuan menguatkan tali silaturahmi antar rekan media, senior dan sesepuh. Selain itu menjaga hubungan baik dengan berbagai instansi sebagai mitra kerja yang selama ini banyak membantu PWI, khususnya dalam upaya meningkatkan SDM wartawan,” kata Sunarto dalam keterangannya, Kamis (4/5).

Kemaslahatan Bersama

Sunarto yang didampingi Sekretaris Panitia, Bakhtiar Rivai menambahkan, istilah halalbihalal berasal dari bahasa Arab “Halla atau Halala”. Kata ini dimaknai seperti menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku atau melepaskan ikatan yang membelenggu. Maka dari itu, dalam KBBI, halalbihalal merujuk pada hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS menyampaikan harapannya, agar silahturahmi keluarga besar PWI dan mitra kerja ini memberikan manfaat yang besar.

Menurutnya, halalbihalal bukan sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga ada spirit kemanusiaan, kebangsaan, dan kemaslahatan bersama.

“Sebagai wartawan dan menjadi bagian dari masyarakat, wajib melakukan silaturahmi dan bermaaf-maafan dengan sesama insan pers, mitra kita, dengan rekanan kita, agar hati kembali bersih. Karena dalam menjalankan tugas jurnalistik, kadangkala melakukan kesalahan semisal kurang cermat dalam pemberitaan,” imbuhnya.

Ning S