blank
Petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan kasus Ibu empat anak yang gantung diri di kamar mandi.(Dok.Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang ibu dari empat anak, ditemukan meninggal karena gantung diri di kamar mandi. Kasus ini menghebohkan warga masyarakat di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri.

Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah dan Kapolsek Wonogiri Kota Eka Purwanta melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, Kamis (13/4), menyatakan, kematian gantung diri tersebut berlangsung Rabu (12/4).

Korban dikenali sebagai seorang wanita berinisial Ny L (31). Orang yang pertamakali menemukannya adalah Saksi S (58) yang tinggal serumah dengan korban. Pukul 03.30 Saksi S bangun tidur dan akan buang air kecil ke kamar mandi. Tapi kesulitan membuka pintu penghubung ruang dapur ke kamar mandi, karena dalam keadaan terkunci.

Saksi S kemudian berusaha membukanya dengan paksa. Begitu terbuka, dia kaget karena menemukan Ny L dalam posisi gantung diri. Temuan ini kemudian diberitahukan kepada Saksi K (57) dan Saksi SA (41).

Dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawanya, Saksi SA spontan berupaya memutuskan tali yang dipakai gantung diri. Warga sekitarnya berdatangan memberikan pertolongan. Tapi nyawa L tidak dapat diselamatkan.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Pamong Desa Sonoharjo dan diteruskan ke Polsek Wonogiri Kota. Kanit Reskrim Polsek Wonogiri Kota Aiptu Sumardi, bersama Bripka Fungki dan Bripka Amin, segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan.

Bersama Tim Medis dari Puskesmas Wonogiri I, terdiri atas Dokter Widhowati Kusumowardhani, Aslihatut Toyibah dan Dwi Mulyati, dilakukan pemeriksaan pada mayat korban.

Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, dan disimpulkan pemicu kematiannya karena lehernya terjerat tali yang dipakai untuk gantung diri. Usai pemeriksaan, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan. Penyerahan jenazah disaksikan oleh Kepala Desa (Kades) Sonoharjo, Suharno Indra Prasetya.

Pemicu korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri tersebut, masih dalam penyelidikan. Petugas mendapatkan informasi dari pihak keluarganya, diduga karena putus asa sebab suaminya sudah setahun merantau tak kunjung pulang, dan diperoleh informasi kalau di perantauan suaminya telah beristri lagi.

Bambang Pur