JEPARA (SUARABARU.ID) – Idulfitri 1444 Hijriyah berpotensi dirayakan pada hari berbeda. Hal tersebut hendaknya disikapi secara bijak. Umat Islam di Jepara diimbau selalu menjaga toleransi.
Imbauan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Edy Sujatmiko usai melaksanakan salat isya, tarawih, dan witir berjamaah di Masjid Al Mizan, Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan pada Rabu (12/4/2023) malam. “Muhammadiyah sudah menetapkan Idulfitri pada 21 April 2022. Sementara pemerintah akan melihat hilal dulu lalu sidang isbat penetapan. Jika terjadi beda hari Idulfitri harus saling menghormati,” kata Edy Sujatmiko yang dalam kesempatan itu disertai sejumlah kepala perangkat daerah. Kehadiran rombongan Pemkab Jepara di masjid tersebut merupakan agenda rangkaian safari Ramadan Pemkab Jepara selama tahun 1444 Hijriyah.


Dalam kesempatan itu, Edy Sujatmiko juga meyakinkan warga untuk tetap tenang menyikapi banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menyambut Idulfitri. Meski hari raya umat Islam itu makin dekat, kondisi suplai dan harga barang kebutuhan pokok masyarakat masih normal. Meski ada kenaikan harga pada sebagian kecil komoditas di Jepara, semua masih dalam kondisi wajar.
“Telur dan cabai yang mengalami kenaikan harga, masih dalam kondisi yang terkendali. Sedangkan rokok kretek filter menjadi penyumbang inflasi di semua daerah,” tambah Edy Sujatmiko.

Sementara itu, Takmir Masjid Al Mizan K.H. Rosyidi mengatakan kehadiran jajaran Pemkab Jepara adalah sesuatu yang istimewa karena tidak setiap tahun masjid ini mendapat kunjungan.
“Warga dan jamaah Masjid Al Mizan berharap mendapat berkah dan manfaatnya,” kata Kiai Rosyidi.

Hadepe-Bkp