Selain itu, Museum BPK RI tersebut juga dilengkapi  ruang sang ketua, ruang rekam jejak, ruang BPK, kids museum, ruang strorage, perpustakaan. Serta, temporary exhibiton, ruang cendera mata , ruang kantor dan kafetaria

“Yang terakhir  ada  spot baru yakni berupa informasi pembentukan Supreme Audit Institution 20 (SAI-20) pada Agustus lalu di Bali. Di spot ini terdapat beberapa benda yang pernah digunakan untuk  Supreme Audit Institution 20 (SAI-20) , seperti palu sidang, bendera peserta sidang, plat nomor mobil delegasi dan lainnya,” katanya.

Dicky menambahkan, koleksi yang dimiliki Museum BPK RI lainnya berupa mobil dinas Ketua BPK RI yang saat itu dijabat oleh Jenderal TNI (Purn) M Jusuf .

Mobil dinas tersebut tergolong sangat istimewa, karena selama kepemimpinan M Jusuf sebagai Ketua BPK RI( 1983-1993), kilometernya masih di bawah 5.000 kilometer.

“Mobil dinas Ketua BPK bermerek Volvo GL 960 tersebut kondisinya masih terawat baik. Saat dihibahkan dari Keluarga M Jusuf  untuk keperluan Museum BPK RI , jarak pemakaiannya  masih menunjukkan 4.160 kilometer,” ujarnya.

blank
Suasana dalam museum BPK RI di Magelang. Foto: jateng.bpk.go.id/

Museum BPK RI tersebut melayani pengunjung setiap hari Selasa sampai Minggu. Mulai pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Dan, kunjungan ke museum  tersebut secara gratis.

Di Magelang tdak hanya ada museum BPK, ada beberapa museum lain yang juga menarik untuk dikunjungi. Misalnya museum peninggalan Diponegoro di kompleks karesidenan, satu kompleks dengan Museum BPK.

Di museum ini kita bisa melihat kursi dengan goresan dalam, yang konon itu merupakan goresan tangan Pangeran Diponegoro yang marah karena ditipu dan dikhianati Belanda.

Ada juga Museum Bumi Putera, yang merupakan museum perasuransian Indonesia di Jalan Ahmad Yani atau Poncol Magelang. Ada lagi Museum Soedirman di kawasan Taman Badaan, Magelang.

Jadi bila kita berwisata di Magelang, bisa mengunjungi museum-museum yang tidak terduga, bahwa sejarah tentang apa yang terkait dengan isi museum itu terjadi di Magelang, tetapi gemanya sangat menasional.

W. Cahyono