Sementara, penghargaan juga diberikan kepada Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Penggerak Utama Perekonomian UMKM Jateng, Prof Dr Gunarto, SH, MH (Inisiator dan Motivator Pendirian Hipka di Jateng), Prof Muhammad Nur (Inventor & Penggerak Ekonomi Perdesaan Jawa Tengah), Dr dr Masrifan Djamil, MPH, MMT (koordinator Presidium Jawa Tengah, Akselarator Gerakan Kahmi menjadi Wirausaha), Dr Muhammad Haris, SS, M.Si (Tokoh Inkubator Pesantrenpreneur di Jateng), dan Bambang Raya Saputra (tokoh Penggerak Ekonomi Petani di Jateng).
“Atas penghargaan ini, saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Himpunan Pengusaha Kahmi Jateng. Penghargaan ini juga saya berikan untuk masyarakat Jateng khususnya anak-anak muda kreatif, pelaku UMKM dan para pelaku desa wisata, yang berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Kami juga siap mendukung Hipka Jateng,” terang Ferry.
Sementara itu Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mewakili Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya mendukung Hipka terus memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
Selain perekonomian, Hipka juga diharapkan menjadi salah satu sarana untuk syiar agama bagi masyarakat. Dicontohkannya, kemampuan Nabi Muhammad SAW yang hadir bukan hanya sebagai Rasulullah, namun juga sebagai pakar ekonomi.
”Kalau kita bicara dakwah Islam tidak terlepas dari ekonomi. Bagaimana perjuangan Rasulullah yang juga berlatar belakang sebagai pakar ekonomi. Bukan hanya di perdagangan, tapi juga di peternakan,” kata Gus Yasin.
Pihaknya mengajak seluruh anggota Hipka agar semakin fokus pada ekonomi syariah. Apalagi, ekonomi syariah telah dilirik oleh banyak negara, sehingga berpotensi besar meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Salah satu faktor yang disoroti pemerintah Jawa Tengah adalah wisata halal. Saat ini, pemerintah telah menyiapkan faktor penunjang dari hulu hingga ke hilir.
Mulai dari penyembelihan secara halal, hingga ke wisata kuliner yang mampu menjamin mutu halalan thayyiban. Dia ingin Hipka bisa turut andil dalam hal tersebut.
”Kami mengimbau kepada seluruh anggota Hipka agar menyisihkan rezeki untuk zakat, infak, sedekah (ZIS). Karena kita bicara ekonomi, pasti ada 2,5 persen yang diperuntukkan fakir miskin. Artinya, untuk penanggulangan kemiskinan. Tidak hanya maju sendiri, akan tetapi maju bersama-sama. Ini yang diharapkan dari pemerintah, baik Jawa Tengah maupun pusat, dan itu juga yang diamanatkan oleh agama kita,” ungkapnya.
Ning S