KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada puluhan ribu buruh rokok yang ada di Kudus. Pemkab akan berupaya penyaluran BLT tersebut bisa dilaksanakan di bulan Ramadan ini atau sebelum perayaan Lebaran.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, di tahun 2023 akan ada empat kali penyaluran BLT untuk buruh rokok. BLT tersebut bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Untuk penyalurannya akan diupayakan secepatnya.
“Mudah-mudahan bisa (sebelum lebaran). Jumlahnya memang turun. Di tahun lalu BLT untuk buruh rokok enam kali penyaluran, sementara tahun ini hanya empat kali,” ujar Bupati , Selasa (28/3).
Penyaluran BLT bagi para buruh rokok sesuai dengan Peraturan menteri Keuangan RI Nomor 215 yang mana peruntukan DBHCHT diantaranya adalah untuk kesejahteraan sosial.
Penyaluran BLT ini juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan ribuan buruh rokok yang ada di Kudus sehingga pada akhirnya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Agustinus Agung Karyanto mengungkapkan data calon penerima BLT sudah disiapkan.
Saat ini, pihaknya sedang mengajukan surat keputusan terkait data-data calon penerima kepada Bupati Kudus untuk disahkan sebelum bantuan dicairkan.
Jumlah buruh rokok yang berasal dari sejumlah pabrik rokok di Kudus sebanyak 77.135 pekerja. Pekerja berasal dari Kudus dibuktikan dengan KTP sebanyak 66.179 orang, sedangkan KTP luar Kudus sebanyak 10.956 orang.
Dari puluhan ribu pekerja tersebut, yang diusulkan mendapatkan BLT dari APBD Kabupaten Kudus sebanyak 33.315 pekerja, sedangkan diusulkan lewat APBD Jateng sebanyak 38.835 pekerja, dan dari APBD Demak sebanyak 4.985 pekerja.
Anggaran yang disiapkan melalui APBD Kudus 2023 sebesar Rp40 miliar, sedangkan BLT untuk alokasi dua bulan, yakni Maret dan April 2023 yang akan diberikan sekaligus, saat menjelang Lebaran.
Jumlah calon penerima tahun ini diklaim sudah mengakomodasi buruh rokok yang tahun sebelumnya terlewatkan belum mendapatkan BLT.
Ads-Ali Bustomi