blank
TPID Jateng melakukan pantauan ketersediaan stok dan harga bahan pokok di pasar tradisional dan pasar modern, Selasa (21/3/2023).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam rangka menjaga laju inflasi jelang bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, Tim Pengendalian Inflasi (TPID) Jawa Tengah melakukan pantauan ketersediaan stok dan harga bahan pokok, Selasa (21/3/2023).

Dua titik lokasi pantauan di Kota Semarang yang didatangi rombongan TPID Jateng adalah Superindo Jalan Imam Bonjol Semarang dan los penjualan bahan pokok Pasar Johar Kauman.

Kepala Biro Perekonomian Setda Pemprov Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, dalam giat tersebut mengatakan kalau pemantauan stok dan harga bahan pokok tersebut merupakan kegiatan rutin jelang bulan Ramadhan.

“Kami memastikan stok pangan jelang puasa kali ini aman. Selain pantauan langsung ke lapangan, kami (TPID) juga memantau pergerakan harga melalui media sosial, apalagi jika ada informasi terjadinya kenaikan harga,” katanya.

Dari pantauan TPID Jateng, sejumlah harga bahan pokok mengalami penurunan harga seperti bawang merah perkilogramnya sekarang Rp.27 ribu dari sebelumnya Rp.30 ribu, sementara harga bawang putih kating saat ini Rp. 28 ribu dari sebelumnya Rp. 30 ribu. Harga perkilogram cabai rawit setan Rp.65 ribu dari sebelumnya Rp. 70 ribu.

Senada seperti yang diutarakan Eddy, Ndari Surjaningsih selaku Plt Deputi Kakanwil BI Jateng mengatakan, untuk Ramadhan tahun ini seluruh pasokan bahan pokok terbilang cukup dan memadai.

“Stok komiditas yang tersedia di pasaran diharap mampu memberikan kenyamanan dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Kami juga akan terus memantau sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang terbesar terjadinya inflasi,” katanya.

Dirinya berpesan kepada warga masyarakat untuk tidak khawatir karena seluruh ketersediaan stok pangan cukup dan tidak perlu berbelanja berlebihan.

Sementara itu, Sri Muniati selaku Wakil Pimpinan Perum Bulog Divre Jateng, mengatakan, untuk bahan pokok seperti beras, minyak goreng, hingga gula pasir saat ini harganya masih dalam taraf wajar di bawah harga eceran tertinggi (HET).

“Di sejumlah daerah juga mulai panen raya dan dari Bulog juga sudah melakukan penyerapan, jadi masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras. Semuanya cukup tersedia,” katanya

Hery Priyono