blank
Narasumber Miftahurroqib, M.Si

JEPARA (SUARABARU.ID) – Hari kedua pelatihan managemen berbasis sekolah (MBS) program Organisasi Penggerak (POP) focus kepada managemen dan peran serta masyarakat. Menurut koordinator POP, Aufal Hadaya, M.Pd, sesi ini akan membawa peserta pada pemahaman tentang managemen berbasis sekolah berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan peserta sendiri.

Dari pengalaman tersebut kami memberikan insert berupa nilai dan prinsip yang harus dipedomani seperti nilai-nilai transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan pentingnya data.

Sesi pertama dibuka dengan penjelasan tentang Rapor Pendidikan agar peserta memahami maksud dan kegunaan dari data dalam perencanaan. Ada istilah perencanana berbasis data (PBD) dalam kebijakan Merdeka Belajar.

Menurut Pujito, S,Pd yang menjadi fasilitator sesi ini dengan Rapor Pendidikan sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar, maka antar sekolah sudah berbeda satu sama lain dalam data dan perencanaan sekolahnya. “Sekolah negeri atau swasta bisa dipastikan berbeda data dan rencana programnya,” ujarnya

Dahulu sebelum adanya rapor pendidikan, menurut Pujito hampir semua sekolah yang sederajat programnya sama. “Disini pentingnya kejujuran dalam kegiatan asesmen nasional agar data atau rapor Pendidikan dan program sekolah benar-benar menjawab problem dan sesuai kebutuhan sekolah,” ungkap Pujito.

blank
Kerja kelompok SD Karimunjawa

Pada sesi siang peserta belajar bersama tentang ekosistem Pendidikan di desa dimana peran serta masyarakat menjadi elemen penting untuk kemajuan sekolah. Hubungan sekolah dengan berbagai unsur dalam masyarakat, seperti dunia usaha dunia industry (DUDI), tokoh mayarakat, pemerintahan desa, PKK, Karang Taruna, Puskesmas, organisasi keagamaan dan lain sebagainya merupakan unsur-unsur ekosistem yang dapat diajak Kerjasama untuk mendukung program sekolah.

Untuk mendukung materi ekosistem ini panitia menghadirkan narasumber yaitu mantan Petinggi Desa Pancur Mayong Jepara, Miftahurroqib, M.Si yang kini dipercaya menjadi anggota DPRD
Kehadiran narasumber diperlukan untuk menambah pengetahuan peserta tentang peran serta atau partisipasi masyarakat dalam program-program sekolah kaitannya dengan peran dan kebijakan pemerintah desa.

Dalam paparannya Miftahurroqib,menekankan pentingnya komunikasi dengan seluruh pemangku Pendidikan dalam perencanaan sekolah/madrasah. “Tanpa komunikasi yang baik tentu akan menyulitkan setiap pihak untuk konsen pada program-program sekolah,” tutur Roqib.

Dalam sesi terakhir, peserta merencanakan program sekolah yang telah melibatkan peran serta masyarakat, misalnya program budaya baca di perpustakaan desa, penambahan gizi anak Kerjasama dengan organisasi PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), kegiatan dokter kecil dengan Puskesmas, kerja bhakti dengan semua komponen desa, menambah koleksi perpustakaan dengan DUDI, kolaborasi kegiatan festival kegamaan dengan muslimat NU dan sebagainya.

Salah seorang peserta dari SD Parang Karimunjawa, Hana Rohayati, S.Pd menilai materi ekosistem ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan sekolah.
Hadepe – Lutie R