blank

JEPARA (SUARABARU.ID) -Pemerintah Desa Bandung mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan serangkaian kegiatan khususnya bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM PKH).

blank
Pemdes Bandung lakukan wisuda KPM PKH untuk turunkan angka kemiskinan.

Rangkaian kegiatan ini dimulai dari koordinasi bersama operator desa dan pendamping sosial PKH terkait data keluarga penerima PKH untuk dilakukan verval.

Verval ini dilakukan melalui mekanisme musyawarah Desa Khusus yang dihadiri oleh Petinggi, Carik, Perangkat Desa, BPD, dan pendamping sosial PKH.
Kegiatan lanjutannya ialah pelaksanaan labelisasi rumah KPM PKH.

Puncak dari hasil rangkaian kegiatan tersebut, maka muncullah nama-nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM PKH) yang nantinya diwisuda dengan berbagai alasan, antara lain sudah tidak punya komponen, meninggal dunia tanpa ahli waris, terindikasi inclution error, dan menolak labelisasi dengan total setidaknya 20 lebih KPM PKH.

Acara wisuda sendiri dilaksanakan di Balai Desa Bandung pada Kamis, (16/3+ 2023).

Prosesi wisuda KPM PKH dilakukan oleh Carik Bandung Abu Jalil dengan memberikan piagam dan mengenakan samir pada peserta wisuda. Calon peserta wisudawan/wisudawati tersebut diantaranya : Badriyah, Harni, Kastonah, Masrukin, Sanah, Siti Romlah, Suntoro, Wasi’ah, Koyimah, Kusnari, Kuswati, Mariyatun, Masrukah, Mutomimah, Nailus Sofiana, Samini, Siti Zuwaedah, Sumilah, Taslim, Zulaekah. Ditambah peserta baru ibu Siti Rondiyah.

Pada prakatanya, Ariyanto Mohammad Toha sebagai pendamping sosial PKH di Desa Bandung mengungkapkan bahwa sesuai kebijakan terbaru dari Kementerian Sosial bahwa KPM PKH yang dinyatakan tidak layak berdasarkan indikasi di atas maka secara otomatis seluruh bantuan sosialnya seperti ; Bantuan Pangan Non Tunai dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) hilang. “Dengan kata lain nama KPM PKH yang ditidaklayakkan tersebut sama halnya dengan tidak memiliki DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

Jajaran Panitia Acara wisuda KPM PKH Desa Bandung ; Maslikah, Umul Latifah, Marlina, Mawas Sari, Sukilah, Titik Kamilatun, Ertin Kusmayanti, Siti Rondiyah, dan Wainah dapat dikatakan sukses. Acara seperti ini digelar dengan tujuan agar memberikan efek positif bagi KPM PKH yang diwisuda karena merasa dihormati dan memberikan semangat atau motivasi bagi KPM PKH lainnya agar segera berdaya dan keluar dari ketergantungan bantuan sosial.

Walau tidak signifikan, setidaknya 20 dari 93 KPM PKH Desa Bandung telah mengundurkan diri dari kepesertaan PKH, harapannya upaya ini menurunkan angka kemiskinan di desa Bandung.

Ua -Arkansa