blank
Dialog Hari Pers Nasional Tahun 2023 bertajuk ‘’Pers dan Peran Menjaga Demokrasi Menuju Tahun Politik 2024’’ yang berlangsung di Auditorium RRI Semarang. Foto: Dok/SB

Amir Machmud meminta KEJ dijadikan semacam ekspresi yang keluar dari pori-pori kulit kewartawan. “Yang perlu dikhawatirkan adalah polarisisasi yang memicu timbulnya dikotomi-dikotomi, misalnya ini Pancasila, ini nggak, ini nasionalis yang sana tidak, dikotomi gender, dan lain-lain. Pers bisa meredam ini, jangan sampai sekeliling kita dibanjiri info-info yang membahayakan keberagaman. Makanya salah satu sub tema kami pada HPN tahun ini adalah ‘Wartawan Cerdas, Media Waras’,” katanya.

Konvergensi

Amir juga menegaskan, saat ini media arus utama tak bisa menjauhkan diri dari medsos. Maka dari itu, menyesuaikan zamannya, media mainstraim harus melakukan konvergensi dan kolaborasi dengan medsos seperti yang disarankan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Pada kesempatan itu, Ester menyebut bahwa saat ini butuh media-media netral yang mampu mengedukasi masyarakat. Meskipun belum masa kampanye, ada baiknya masyarakat bisa diedukasi tentang partai-partai politik, bukan hanya satu sisi.

Dengan demikian saat tahun 2024, masyarakat bisa siap dan mampu bersikap cerdas menghadapi arus informasi.
‘’Kita masih bisa berharap pada media-media penyiaran yang pemiliknya murni pengusaha, untuk menyuarakan informasi yang netral,’’ tambahnya.

Dialog yang disiarkan langsung oleh RRI Semarang, dan kanal Youtube tersebut merupakan hasil kerja sama PWI Jateng dengan Dinas Kominfo Jawa Tengah, dan RRI.

Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Diskomnfo, Hermoyo Widodo, Kepala Stasiun RRI, Danang Prabowo, serta 200 mahasiswa dari Undip, Universitas Semarang, Udinus, Unissula, UIN Walisongo, UKSW, dan Universitas Ngudi Waluyo.

Sementara itu Kadinas Kominfo Jateng, Riena Retnaningrum dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Hermoyo mengatakan, pada 2024 masyarakat dihadapkan pada dua pesta demokrasi, yakni Pemilu dan Pemilukada di Jawa Tengah. Terlepas dari polemik penundaan Pemilu yang belakangan ini bergulir, tetap harus bersiap menghadapinya.

Dalam hal ini, kata Riena, tentunya pers memegang peran yang sangat penting, dalam menjaga demokrasi. Pers berperan memelihara dinamika politik yang berkeadaban, dan menjaga pola hubungan antar-masyarakat.

‘’Tak dipungkiri, Pemilu menjadi zona rawan konflik. Peran media yang sangat strategis, membuat para pemangku kepentingan akan mencari media massa. Mereka yang semula mungkin tidak peduli dengan keberadaan wartawan, mendadak mencari para insan pers untuk menyampaikan tujuannya, dan berharap pers bisa menggiring opini masyarakat sesuai yang diinginkan,’’ bebernya.

Dalam kondisi seperti itu, peran insan pers seolah diuji. Namun, sudah seharusnya media massa menunjukkan profesionalitas dalam menjaga demokrasi, tegak lurus dalam prinsip keseimbangan, proporsional, dan independen, meski iming-iming materi di depan mata.

Agenda Dialog HPN di RRI, merupakan penutup dari seluruh rangkaian kegiatan HPN 2023 yang dihelat oleh PWI Jateng dengan mengusung tiga sub tema, yaitu ‘’Goes to Campus’’, Pers Edukatif di Tahun Politik, dan Wartawan Cerdas Media Waras’’.

Saat memberikan sambutan, Amir Machmud NS menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung agenda HPN yang memadukan alam akademis dan alam praksis.

Ning Suparningsih