blank
PELAMPUNG - Satpolairud Polres Pekalongan Kota menghadiahkan pelampung kepada perwakilan nelayan. (foto: dinkominfo)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Ditpolairud Polda Jawa Tengah melalui Satpolairud Polres Pekalongan Kota serentak melaunching Program Ikut Andil Keselamatan Berlayar (Ikan Selayar). Program Ikan Selayar merupakan program yang lahir dari rasa prihatin atas terjadinya musibah laka laut atau air di wilayah hukum Polda Jateng.

Pencanangan program Ikan Selayar di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan dengan mengundang sejumlah nelayan, pemilik kapal dan perwakilan warga yang bekerja di bidang pelayaran, Rabu (8/3/2023).

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi mengungkapkan, Program Ikan Selayar ini dilaunching secara serentak di seluruh jajaran Polres di Polda Jawa Tengah melalui masing-masing Satpolairud, termasuk di Kota Pekalongan. Program ini untuk menekan angka kecelakaan perairan.

“Program ini dilaunching dalam rangka memberikan edukasi keselamatan berlayar kepada para nelayan, pemilik kapal dan semua yang bergerak di bidang pelayaran bahwa mereka harus mengutamakan keselamatan dalam berlayar dan mencari nafkah,” ucap AKBP Wahyu.

Dalam launching program Ikan Selayar ini, AKBP Wahyu didampingi Komandan KP. IX-1015 Ditpolairud Polda Jateng, Aipda Wahyoe Tri P dan memberikan sejumlah bantuan life jacket (pelampung) dan paket sembako kepada para nelayan di TPI Kota Pekalongan. Pihaknya juga mengimbau agar dalam bekerja dan mencari nafkah, tetap mengutamakan keselamatan berlayar.

“Di Kota Pekalongan dalam kurun waktu satu tahun belakangan telah terjadi dua kejadian kecelakaan di air yang menyebabkan dua orang meninggal dunia pada saat berlayar. Kami tak henti-hentinya mengimbau dan memberikan edukasi kepada para nelayan untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja. Kami juga meminta kepada anggota Satpolairud agar setiap saat melakukan pengecekan kapal nelayan yang hendak berangkat dan memberikan imbauan untuk mengutamakan keselamatan,” pungkasnya.

Nur Muktiadi