JEPARA (SUARABARU.ID) – Jepara kehilangan salah satu putri terbaiknya, ZM Pancasilawati, Minggu ( 5/3- 2023) jam 17.30 WIB di RSUD RA Kartini Jepara. Rencana jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka di jalan Kayu Tangan Pengkol Jepara Senin siang jam 13.00 WIB dan dimakamkan dimakam. keluarga di Bantul.
Almarhum dikenal sebagai salah satu pencipta lagu Mars Jepara. Ia juga aktif sebagai derijen paduan suara. Bahkan ia pernah memimpin paduan suara saat Jepara menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Istri almarhum R. Susilo Wibowo ini adalah guru agama Katholik SDN Mulyoharjo 01 Jepara. Ia salah satu penulis syair lagu Mars Jepara yang berdasarkan Keputusan Bupati Jepara No. 431/257 tahun 2013 telah ditetapkan sebagai Lagu Resmi Pemerintah Kabupaten Jepara.
Surat keputusan tersebut dilengkapi dengan partitur lagu yang disebut merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan Bupati Jepara . Dalam partitur tersebut ditulis lagu tersebut diciptakan oleh 3 orang. Syair lagu oleh ZM Pancasilawati dan Drs Hadi Priyanto, MM serta aransemen oleh Kris Budiyanto.
Mereka memenangi lomba cipta Mars Jepara yang di selenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara, menyisihkan puluhan peserta lainnya setelah melalui beberapa tahap penjurian.
Peluncuran perdana Mars Jepara ini dilakukan pada upacara HUT Ke – 68 Kemerdekan RI tahun 2013 yang diselenggakan di halaman Kantor Bupati Jepara, 17 Agustus 2013 dan juga diperkenalkan ke masyarakat pada Resepsi Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke – 68 di Pendapa Kabupaten Jepara , 18 Agustus 2013. Sedangkan yang membawakan pertama kali adalah tim paduan suara Setda Jepara.
Mars Jepara sendiri muncul dari gagasan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi. Saat melakukan kunjungan kerja bersama para kepala OPD di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat akhir tahun 2012 ternyata disambut dengan mars Kabupaten tersebut. Karena itu kemudian ia ingin Jepara memiliki lagu mars. Cara yang dipilih adalah dengan mengadakan lomba.
Kris Budianto yang di Jepara dikenal sebagai seorang musisi senior dan telah memenangi sejumlah kompetisi, tergerak untuk ikut dalam lomba cipta mars untuk kota tercintanya. Ia ingin mempersembahkan karya terbaiknya untuk masyarakat Jepara.
Keinginan tersebut kemudian disampaikan kepada Pancasilawati, seorang guru SDN Mulyoharjo 1 Jepara dan Hadi Priyanto seorang penulis buku yang juga bekerja di Bagian Humas Setda Jepara. Akhirnya mereka sepakat untuk mengikuti lomba. Kris Budianto menyusun aransemen lengkap dengan notasinya. Sedangkan Pancasilawati dan Hadi Priyanto menyusun syairnya.
“Saat meyusun syair itulah terjadi diskusi yang intens terkait dengan kekuatan apa yang secara kultural diterima masyarakat Jepara sebagai kebanggaan kolektif,” ujar Hadi Priyanto.
Muncullah nama RA Kartini. Akhirnya kami sepakat RA Kartini sebagai kekuatan absolut Jepara yang tidak dimiliki oleh daerah lain. “Sosok RA Kartini kita jadikan pemantik untuk meningkatkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap daerah dan sekaligus untuk meningkatkan semangat masyarakat dalam membangun,” ujar Hadi Priyanto.
Sosok itu kemudian kita hubungan dengan potensi seni ukir dan pariwisata yang menjadi kekuatan Jepara. Namun kami sadar, ada juga peran besar Ratu Kalinyamat.
“Hanya saja sosok Ratu Kalinyamat dihadirkan dengan candra sengkala Trus Karya Tataning Bumi yang menandakan tahun pelantikan Retno Kencono sebagai penguasa Jepara dan sekaligus penanda awal puncak kejayaan Jepara,” ujar Hadi Priyanto.
Kini Mars Jepara telah menjadi bagian kultural dan kebanggaan masyarakat Jepara. Juga menjadi Lagu Resmi Pemerintah Kabupaten Jepara yang wajib dinyanyikan pada acara-acara resmi. Semoga Mars Jepara tetap abadi dan menjadi sumber inspirasi bagi warga Jepara untuk terus berkarya untuk bangsanya.
Hadepe