blank
Relawan BPBD Kudus saat membantu siswa melewati banjir dengan perahu karet. Foto:BPBD

KUDUS (SUARABARU.ID) – Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus kembali tergenang banjir.

Sebanyak 13 warga di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo terpaksa harus dievakuasi ke balai desa setempat karena genangan air yang semakin tinggi, Selasa (28/2).

Kasi Kedaruraan dan Logistik BPBD Kabupaten Kudus Munaji mengatakan, banjir di Dukuh Karanganyar Desa Payaman terus naik. Ketinggian air terdalam mencapai 70 centimeter.

“Teruyama di Dukuh Karanganyar ketinggian air terus bertambah akibat curah hujan yang terus tinggi,”paparnya

Sebanyak 372 KK di Desa Payaman terdampak banjir. Namun, warga lainnya di desa itu memilih bertahan di rumahnya masing-masing.

Data BPBD Kabupaten Kudus menyebutkan, sebanyak tujuh desa di Kabupaten Kudus masih tergenang banjir. Desa yang terendam banjir yakni Desa Jati Wetan, Tanjungkarang, dan Jetis Kapuan di Kecamatan Jati, Desa Ngemplak, Karangrowo, dan Undaan Lor di Kecamatan Undaan, serta Desa Payaman, Kecamatan Mejobo.

“Desa Karangrowo membuka dapur umum untuk warga yang terdampak banjir,” katanya.

Baca Juga: Kudus Kembali Banjir, Air Genangi Jalan hingga Ratusan Rumah Warga

Baca Juga: Gedung SD di Daerah Banjir Ini Rusak Parah, Anggota DPRD Kudus: Dana Bencana Bisa Digunakan

Saat ini beberapa pintu air di wilayah Kecamatan Undaan dan Jati telah dibuka.

Genangan banjir diaalirkan ke Sungai Wulan dengan lancar untuk mengurangi ketinggian debit air dan genangan di permukiman warga.

Secara keseluruhan, banjir di tujuh desa itu berdampak pada sebanyak 4.099 KK. Sebanyak 540 rumah warga rumah masih tergenang. Banjir juga menggenangi lahan pertanian seluas 2.159 hektare.

“Kondisi banjir saat ini ketinggian air turun di wilayah Jati Wetan dan naik di wilayah Tanjung Karang, Jetis Kapuan Kecamatan Jati, Desa Ngemplak dan Desa Karangrowo Kecamatan Undaan dan Desa Payaman di Kecamatan Mejobo,” katanya.

Ali Bustomi