JEPARA(SUARABARU.ID) – Sebanyak 21 guru TK di Jepara, hari ini mengikuti pemilihan pengurus baru Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jepara. Kegiatan itu dilangsungkan dalam Konferkab IGTKI PGRI kabupaten yang berlangsung di Gedung PGRI Jepara, Selasa (21/2/2023). Acara dihadiri jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara hingga Satkordikcam, serta pengurus PGRI Kabupaten Jepara.
“Sesuai ketentuan organisasi, yang dipilih adalah ketua, sekretaris, dan bendahara. Selanjutnya ketiga pengurus terpilih menjadi tim formatur untuk melengkapi kepengurusan yang diisi calon-calon dari semua IGTKI kecamatan. Pengurus baru akan memimpin organisasi periode 2022-2027,” kata Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Jepara periode 2017-2022, Harimurti.
Harimurti yang sebelumnya telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus lama mengatakan, sebelum pemilihan, dilangsungkan penyusunan program kerja melalui sidang empat komisi. Tiap kecamatan mengirim 4 wakil untuk melakukan pembahasan di masing-masing komisi.
“Agenda pemilihan dipimpin utusan IGTKI Jawa Tengah. Yang rawuh untuk memimpin Pak Widodo dan Bu Suci Rohaniah,” tandas Harimurti.
Pada kesempatan itu, pengurus lama juga memberikan penghargaan kepada IGTKI PGRI Kecamatan Bangsri dan Kecamatan Kembang, yang masing-masing dinilai telah melakukan pengelolaan keuangan terbaik serta paling aktif berkegiatan. Diberikan juga bingkisan dan penghargaan kepada pengurus kecamatan yang telah mendukung kerja pengurus kabupaten.
Sementara itu, saat membuka kegiatan tersebut, Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono mengatakan, dia menitipkan pendidikan karakter anak-anak Jepara yang dimulai sejak TK.
“Bapak/Ibu Guru menjalankan tugas mulia membangun fondasi karakter anak sejak dini. Terima kasih. Pilihlah pengurus yang komitmen menjalankan tugas mulia ini. Silakan pengurus lama atau yang baru, pilih yang baik dan memiliki komitmen membangun karakter anak-anak,” pesannya.
Dia mengarahkan agar para guru TK berkenan belajar ke daerah dan negara yang pendidikan karakternya berhasil, misalnya Singapura dan Jepang.
“Tugas mulia Bapak/Ibu guru memang belum diimbangi kesejahteraan yang sesuai harapan. Saya doakan semoga kesejahteraan itu berubah pada masa yang akan datang,” katanya.
Aksal