PACITAN (SUARABARU.ID) – Warga masyarakat Kabupaten Pacitan, menginginkan operasi pasar murah beras dapat diteruskan. Pertimbangannya, karena harga beras di pasaran masih bertahan tinggi.
Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, operasi pasar murah beras digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan bekerjasama dengan Perum Bulog Subdivre Ponorogo. Manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, karena itu warga menginginkan kegiatan tersebut bisa dilaksanakan terus, dengan jumlah yang lebih besar.
”Menawi enten malih ngleresi, napa malih langkung kathah (Kalau ada lagi itu betul, apalagi jumlahnya lebih banyak), ujar Sumirah, warga Kaligondang Desa Gemaharjo.
Sumirah, menjadi salah satu warga yang ikut antre dalam operasi pasar murah di Pasar Gemah Ripah, Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Dengan harga Rp 43.000 per satu kemasan isi 5 Kilogram (Kg) atau Rp 8.600,-/Kg.
Operasi beras murah ini, sangat membantu warga. Apalagi, beras sebagai kebutuhan pokok harganya melonjak. Harga beras medium di pasaran saat ini Rp 12 ribu/Kg. ”Alhamdulillah regine kacek saget kagem tumbas lawuh turahane (Alhamdulillah harganya terpaut lebih murah, selisih uangnya dapat untuk beli lauk),” timpal Suti.
Dipantau Bupati
Pelaksanaan operas pasar murah beras di Pasar Gemaharjo, dipantau langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji). Bupati ingin memastikan semua berjalan lancar. Dalam kesempatan itu, Bupati menyapa para pelaku ekonomi di pasar tradisional Gemah Ripah tersebut.
”Sedaya sae nggih, pripun pasare tansah rame nggih (Semua baik ya, bagaimana pasarnya ramai ya),” sapa Bupati kepada para bakul yang berjualan di Pasar Gemah Ripah.
Operasi pasar murah beras Kabupaten Pacitan, menyasar di 24 titik dengan total beras mencapai 55,5 ton. Demi pemerataan, masing-masing dilaksanakan 2 titik per kecamatan. Khusus di Pasar Gemaharjo beras yang disediakan dalam operasi pasar murah sebanyak 1,5 ton.
Kabag Perekonomian Pemkab Pacitan, Sugeng Santoso, menyatakan, pelaksanaan operasi pasar murah beras secara keseluruhan akan dievaluasi. Kemungkinan akan dilakukan lagi, jika harga beras di pasaran tidak berubah, apalagi sebentar lagi menjelang Bulan Puasa.
Bambang Pur