blank
Sat Tahti Polres Sragen dampingi tahanan belajar membaca Alqur'an. Foto: Dok/Polres Sragen

SRAGEN (SUARABARU.ID) – Terdengar lantunan merdu menyuarakan bait ayat-ayat suci Alqur’an dari arah ruang tahanan Mapolres Sragen.

Lantunan suara yang tak biasa itu terdengar sayup-sayup dari halaman Mapolres Sragen, hingga membuat penasaran beberapa personel yang tengah berjaga.

Rupanya, suara merdu itu berasal dari puluhan tahanan yang sedang belajar membaca Alqur’an didampingi ustad dan anggota Sat Tahti, Selasa (14/2/2023).

Kegiatan Sat Tahti Polres Sragen memberikan menu rohani dengan mengajari para tahanan membaca Alqur’an ini patut diapresiasi.

Pasalnya, tak hanya mengurus menu makanan para tahanan saja, namun menu rohani juga menjadi prioritasnya, dalam tugasnya mengurusi kesejahteraan para tahanan yang masih berproses hukum di Mapolres Sragen.

Terobosan humanis anggota Sat Tahti ini mendapat apresiasi dari Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama.

Meski hanya bermodalkan membeli buku belajar mengaji Asyifa dan mengundang seorang ustad, para tahanan yang beragama muslim dikumpulkan untuk  mendapatkan menu rohani.

Kapolres melalui Kasi Humas, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan, terobosan anggota Sat Tahti itu sangat luar biasa. Para tahanan diharapkan bisa membaca Alqur’an menjelang bulan puasa nanti.

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang baik, jadi kita perlu memberikan hal baik kepada para tahanan dengan kegiatan mengaji. Sat Tahti berinovasi mengisi kegiatan rohani kepada mereka,“ ujar Ari.

“Terobosan ini diinisiasi langsung anggota Sat Tahti, dengan membeli buku panduan mengaji, kemudian mengundang ustad untuk memandu para tahanan yang beragama muslim, yang sebagian besar belum bisa membaca Alqur’an,“ tambah Ari.

Selain didampingi ustad, para tahanan juga didampingi anggota Sat Tahti dalam mengaji. Mereka berkumpul melingkar, kemudian mulai melafalkan dan menirukan setiap apa yang diucapkan ustad dan anggota Sat Tahti.

Ari mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan para tahanan. Kegiatan ini akan dilakukan seminggu sekali, mulai dari mengawali Ramadhan, bulan Ramadhan hingga lebaran nanti.

Diharapkan para tahanan mulai terbiasa mengaji hingga mereka dipindahkan ke Lapas atau keluar dari penjara nanti.

Ning Suparningsih