SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor USM Dr Supari ST MT memberikan kejutan warga. Pemandangan itu terlihat saat kunjungan rektor ke Bazar yang diselenggarakan mahasiswa KKN USM di Kecamatan Ngalian pada 13 Februari 2023.
Warga dibuat kaget oleh Rektor USM Dr Supari ST MT. Pasalnya, secara spontan ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Semarang itu tiba-tiba mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya untuk diberikan kepada sejumlah warga kurang mampu yang telah mendapatkan bantuan sebelumnya.
”Terima kasih Pak Rektor USM. Ini sangat berharga bagi saya karena bisa untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Saya senang sekali,” kata Mimin (60) yang mengaku mendapatkan uang tambahan dari Rektor USM Rp 100.000.
Hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Sekcam Ngalian, Puput Widyatmoko, Wakil Rektor I Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih, Wakil Rektor II Dr Titin Winarti MM.
Dalam sambutannya, Rektor mengatakan, KKN ini akan berlangsung lagi pada semester depan. Jadi jika ada yg kurang bisa disempurnakan oleh mahasiswa KKN semester depan.
”Karena USM ada di Semarang, tentu kami harus bertumbuh bersama masyarakat Semarang agar kami bersama-sama naik kesejahteraannya,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika ada program-program di Kecamatan Ngaliyan yang membutuhkan mahasiswa USM atau riset USM, pihaknya siap memberikan untuk mengabdi secara riil yang dibutuhkan masyarakat Ngaliyan.
”Misalnya nanti ada penyuluhan di SMA 8 tentang hukum, kami punya fakultas hukum maka kami siap mengirimkan mahasiswa beserta riset kami untuk masyarakat. Demikian juga pada penelitian dari bidang lain seperti teknik sipil,” ungkap Rektor.
Menurutnya, simbol Kampus Merdeka bukan berarti terkungkung pada jurusannya, tetapi mahasiswa bisa belajar dari jurusan lain dan diakui oleh Universitas Semarang untuk mengganti SKS yang ada di jurusannya.
”Jadi mahasiswa bisa merdeka selama 3 semester untuk belajar di jurusan lain, bisa di perguruan tingginya maupun di luar perguruan tinggi termasuk di masyarakat Ngaliyan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekcam Ngalian, Drs Puput Widhiatmoko mengatakan, berkat KKN mahasiswa USM perekonomian mulai menggeliat. Pariwisata di Kalipancur yang sempet terhenti karena pandemi juga sudah beroperasi lagi.
”Mungkin proker yang dilakukan berbeda dari disiplin ilmu tetapi kreativitasnya luar biasa seperti membuat kompos, bisa menjadi bekal di masa depan,” ungkapnya.
Fitri/Mh