blank
Kondisi di wilayah Desa Sijono kini berubah drastis, usai adanya perbaikan infrastruktur dan pembuatan irigasi untuk persawahan. Foto: hms

BATANG (SUARABARU.ID)– Masyarakat Desa Sijono, di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, kini bisa merasakan manfaat dari adanya Bantuan Keuangan (Bankeu), senilai total Rp 1,38 milliar, dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan dalam bentuk pembangunan infrastruktur pada 2021 dan 2022 itu, menjadikan masyarakat setempat makin produktif.

Sekretaris Desa Sijono, Mustakim mengatakan, masyarakatnya kini telah merasakan manfaat dari adanya bantuan itu. Desanya mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng pada 2021, berupa pembangunan beton jalan, aspal jalan, talud jalan, jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jaringan irigasi desa.

BACA JUGA: Warung kelontong Juga Bisa Terapakan Pembayaran Elektronik

Kemudian pada 2022, Desa Sijono kembali mendapat bantuan berupa pembangunan jaringan irigasi desa, dan pembangunan jembatan.

”Manfaatnya jauh sekali antara sebelum dan sesudah ada bantuan. Kami ambil contoh untuk pengaspalan. Dulu jalan rusak, sekarang sudah diaspal, jalan jadi lancar. Nilai jual tanah di tepi jalan aspal naik,” kata Mustakim. di tempat kerjanya, Jumat (10/2/2023) lalu.

Menurutnya, sebelum adanya bantuan jalan aspal, harga tanah di sekitar jalan hanya berkisar Rp 300 ribu per meter. Namun sejak ada pengaspalan jalan, harga tanah di tepi jalan beraspal naik menjadi sekitar Rp 1 juta per meter. Tentu saja hal itu amat menguntungkan warga, terutama yang hendak menjual tanahnya.

BACA JUGA: Pejuang Kebudayaan Jawa dan Pakar Pariwisata Prof Soetomo WE Meninggal

Tidak hanya itu, adanya bantuan jaringan irigasi juga memudahkan petani untuk mendapatkan air. Sebelumnya, petani sulit mendapatkan air untuk sawahnya, sehingga memanfaatkan sumur bor dan sejenisnya, untuk mengairi sawahnya.

Dia menuturkan, jaringan irigasi juga membuat produksi pertanian meningkat. ”Itu membuat produksi pertanian padi meningkat. Kalau dulu sebelum ada irigasi, satu hektar bisa sekitar empat ton untuk sekali produksi padi per panen. Sekarang bisa 5-6 ton,” beber Mustakim.

Hal itu juga dikatakan petani setempat bernama Zubaedin. Dia menyampaikan, bantuan irigasi sangat dirasakan manfaatnya bagi petani. Sebab, berkat bantuan jaringan irigasi, petani tak lagi kesulitan mendapatkan air.

BACA JUGA: Siswa SMP 1 Surakarta Belajar Pancasila Bareng Ganjar di Puri Gedeh

”Perbandingannya ya sekarang air lancar. Dulu ndat-ndet (kurang lancar-red). Air dari sumur bor juga kurang. Sekarang lancar, karena disedot dengan mesin yang bagus,” kata petani berusia 65 tahun ini.

Sejak adanya bantuan jaringan irigasi, petani seperti dirinya mampu melakukan panen padi dan hortikultura, hingga tiga kali dalam setahun. Padahal sebelum ada bantuan irigasi, hanya mampu panen dua kali dalam setahun.

”Kini airnya lancar. Sebelum ada bantuan irigasi, airnya kurang. Alhamdulillah sekarang lancar. Kami senang, bantuan Pemprov Jateng manfaatnya banyak,” tuturnya.

Sementara itu, Haniah Ismaya (22) warga setempat, mengaku senang jalan di desanya sudah mulus. Selain mempercepat akses masyarakat saat hendak ke jalan tol maupun ke jalan raya, warga juga memanfaatkan jalan untuk bermain dan aktivitas lain.

”Dulu jalannya jelek, sulit dilewati motor. Sekarang sudah diaspal, nyaman, buat akses jalan jadi dekat. Mau lewat ke tol jadi dekat,” ungkap Haniah.

Riyan