JEPARA (SUARABARU.ID) – Kapolres Jepara AKBP Warsono, S.I.K, MH, meminta jajarannya terus menggalakkan operasi miras. Juga saat ada pentas musik atau hiburan yang bisa mengundang penonton. Hal tersebut diungkapkan dalam wawancara khusus dengan SUARABARU.ID, Kamis (9/2-2023) malam.
Menurut catatan Kapolres Jepara, berkerumunnya warga dalam jumlah besar pada pentas-pentas musik sering dimanfaatkan oleh para penjual miras untuk menggelar dagangannya. “Baik secara sembunyi – sembunyi maupun terbuka,” ujarnya. Harapan kami pentas musik yang merupakan hiburan masyarakat ini tidak dikotori dengan aroma alkohol yang kemudian memicu perkelahian dan bahkan pembunuhan.
Kapolres menegaskan, ia telah memirintahkan kepada sartuannya termasuk Kapolsek untuk melakukan operasi rutin, disamping juga upaya pencegahannya. “Saya selalu mengajak petinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga organisasi keagamaan dan kemasyarakatan untuk bersama-sama memerangi miras dan juga narkoba,” ujarnya.
Dukung Penuh
Terkait dengan langkah tegas Kapolres Jepara ini, Ketua Tanfidziah PCNU Jepara, KH. Charis Rahman sepakat dan mendukung penuh usaha Kapolres Jepara. “ Minuman keras bukan saja merusak moralitas masyarakat, tetapi bisa memunculkan disharmoni di tengah-tengah keluarga dan juga persoalan pidana,” ujar KH Charis Rahman.
Menurut Ketua Tanfidziah PCNU Jepara, miras yang dikonsumsi warga secara terbuka, memang bukan saja persoalan hukum tetapi juga norma dan etika. “Miras dapat merusak bukan saja orang-orang yang meminumnya, tetapi juga anak-anak kita dapat terpengaruh karakternya karena kemudian mencoba-coba untuk menikmati,” ungkapnya. Ironis, telah ada anak-anak usia SLTP dan SLTA yang kemudian ketagihan minuman beralkohol. Apalagi kemudian yang diminum adalah minuman oplosan, tambahnya.
Ia juga mengajak semua fihak untuk menjadikan ketahanan keluarga basis pertahanan kita dalam memerangi miras dan narkoba. “Lewat khutbah-khutbah, dan pertemuan-pertemuan, mari bersama-sama menyadarkan warga akan bahaya minuman keras dan narkoba bagi masa depan umat. Juga para pendidik disemua tingkatan,” ajak KH. Charis Rahman penuh harap.
Hadepe