KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 38 kejadian kebakaran di Kota Pekalongan berhasil ditangani dengan baik oleh Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Penyelamatan (Satpol P3KP) setempat selama Tahun 2022.
Kasatpol P3K Kota Pekalongan, Sriyana mengungkapkan bahwa, sepanjang 2022 tercatat ada 38 kejadian kebakaran di Kota Pekalongan yang berhasil ditangani oleh tim Damkar Satpol P3KP Kota Pekalongan. Selain menangani kejadian di Kota Pekalongan, Damkar Satpol P3KP Kota Pekalongan juga menerjunkan personel dan armada untuk Bantuan Kendali Operasi (BKO) pemadaman kebakaran di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang serta Kabupaten Pemalang sebanyak 15 kali kejadian kebakaran di luar Kota Pekalongan.
“Dari 38 kejadian kebakaran di Kota Pekalongan itu untuk penyebab kebakarannya diantaranya karena adanya konsleting listrik sebanyak 13 kasus, karena kelalaian manusia (human eror) sejumlah 14, dan kebocoran gas sebanyak 6 kejadian, dan penyebab lainnya ada 5 kejadian,” ucap Sriyana, Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, dari banyaknya kejadian kebakaran itu, penyebab kebakaran didominasi karena konsleting listrik dan kelalaian manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan, membakar ilalang/kertas/sampah yang beresiko memicu kebakaran. Disampaikan Sriyana, peristiwa kebakaran sepanjang 2022 yang paling besar dan menyita perhatian bersama adalah kejadian kebakaran beberapa kios di Pasar Senggol Kuripan yang terbakar pada Senin (26/12/2022) lalu. Sebab, menyita cukup banyak waktu untuk memadamkan kobaran apinya mulai pukul 20.30-24.00, mengingat di lokasi tersebut didominasi dengan barang dagangan berbahan plastik dan besi tua, namun hal itu bisa terlokalisir dengan baik.
“Kalau SDM di Damkar Satpol P3KP Kota Pekalongan personel Satgas ada 30 orang dan dibantu dengan para relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) yang telah terbentuk di beberapa wilayah dan selama ini sudah bersinergi bersama dengan baik. Disamping itu, didukung dengan sarpras mobil Damkar sejumlah 3 buah armada dan beberapa hydrant kebakaran sehingga apabila ada kejadian kebakaran bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Nur Muktiadi