CILACAP (SUARABARU.ID) – Dihadapan para saksi dan dibawah naungan Alqur’an, 11 warga binaan Narapidana Terorisme (Napiter) Lapas Karanganyar ucap sumpah ikrar kesetiaan NKRI, Rabu (8/2/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas Karanganyar ini, 11 warga binaan mengikrarkan sumpahnya yang dihadiri Densus 88 AT, BNPT, perwakilan Polresta Cilacap, Kodim 0703/Cilacap, jajaran Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Nusakambangan dan Cilacap, rohaniawan dari Kemenag Cilacap dan jajaran Pejabat Stuktural dan Petugas Lapas Karanganyar.
Napiter kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) yang berafiliasi kelompok teror ISIS itu mengucap ikrar berpegang teguh pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, tulus dan setia pada NKRI, dan meningkatkan kesadaran bela negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Mereka juga berjanji melepaskan baiat dari Amir alias pimpinan organisasi atau kelompok teroris yang selama ini mereka ikuti.
Kalapas Karanganyar, Hisam Wibowo menyampaikan selamat kepada 11 warga binaan yang mengikrarkan kesetiaan terhadap NKRI. “Semoga apa yang diucapkan berasal dari hati yang terdalam. Saya berharap ini menjadi sebuah langkah baru bagi anak anak kami,” ujarnya.
“Saya sebagai pemimpin sekaligus orang tua mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembinaan, baik dari stakeholder BNPT Densus dan lainnya,” kata Hisam.
Usai mengucapkan pernyataan sumpah ikrar kesetiaan NKRI dilanjutkan dengan penandatanganan surat pernyataan, pembacaan pancasila dan menggaungkan NKRI harga mati, serta penciuman bendera merah putih.
“Kalian bersumpah untuk kembali ke pangkuan NKRI, semoga menjadi keberkahan dan kedepan ketika kalian kembali ke masyarakat mampu menjadi tokoh yang juga menyebarkan program deradikalisasi,” tutur Hisam
Menurutnya, upacara ini menjadi motivasi untuk kita semua agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan tujuan dari pemasyarakatan itu sendiri.
“Ikrar ini menjadi tanda salah satu keberhasilan perubahan perilaku yang diukur tidak hanya dari segi penilaian assesment, tetapi juga realitas nyata tingkah laku dan kepatuhan warga binaan,” pungkasnya.
Ning Suparningsih