blank
Para santri SMP Tahfizd Annur dalam peringatan Satu Abad NU.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Menyambut Satu Abad lahirnya Nahdlatul Ulama yang akan jatuh pada 7 Februari 2023, para siswa dan guru SMP Tahfizd Annur Mangunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara menggelar berbagai macam kegiatan untuk memperingati hari lahir organisasi Islam terbesar itu. Salah satunya dengan menggelar istigotsah dan pembekalan Aswaja kepada para peserta didik.

Kegiatan yang dilaksanakan, Senin (6/1/2023) juga diikuti oleh keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Annur Mangunan. Selain menggelar istigotsah dan penguatan aswaja, juga diisi dengan penanaman karakter dengan materi sejarah berdirinya NU. Seperti diketahui, bahwa peringatan Satu Abad NU diambil dari penanggalan hijriyah. Yakni 16 Rajab 1344-16 Rajab 1444.

Salah satu guru SMP Tahfizd Annur, Zuli Safitri SH, dihadapan para murid menyampaikan tentang lima prinsip dasar yang menjadi ciri prilaku keagamaan/ kemasyarakatan warga NU yaitu: Attawasuth (moderat) Al i’tidal (berkeadilan) Attawazun (seimbang) Attasamuh (toleran) dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar( mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran).

”Lima prinsip dasar NU itulah yang dicontohkan oleh para Muassis, Ulama, dan Kiai NU. Dengan harapan para santri akan aktif di NU baik di kultural maupun struktural. Untuk tingkatan pelajar ada IPNU-IPPNU, kemudian dilingkungan ada pengurus Ranting NU, PCNU, PWNU hingga PBNU”, kata Zuli Safitri.

Sementara itu, Azami Nailil Muna, SH, kepada para siswa juga menceritakan tentang sejarah mars NU yang berjudul Syubhanul Wathan karya KH Wahab Hasbullah, yang diijazahkan kepada KH Maimun Zubair Sarang. Mars Syubhanul Wathan saat ini menjadi lagu wajib NU dalam setiap kegiatan.

Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan hataman Qur’an oleh JQH NU Desa Mangunan. Sesuai dengan tema Satu Abad NU “Merawat Jagat Membangun Peradaban” diharapkan menjadikan para santri Tahfizd Annur yang berilmu beramal dan Berahlaqul Karimah.

ua/roshif