blank

JEPARA(SUARABARU.ID) – Banyak cara yang dilakukan satuan pendidikan dalam meningkatkan mutu, salah satunya dengan terus menimba ilmu, wawasan, dan pengetahuan ke satuan pendidikan yang lebih maju. Kamis (2/2/2023), rombongan pimpinan, tenaga pendidik dan kependidikan SMP Muhammadiyah Asy Syifa’ Blimbingrejo yang terdiri dari Kepala Sekolah Ustadz Hery Huzaery, S.T., M.PI, Guru Mapel Dinas antara lain ; PKn Heri Puspito Wardhani, Bahasa Inggris Uria Hamzah, M.Pd dan Yeny Aryningtyas, S.Pd, dua guru mapel Bahasa Indonesia Ariyanto M.T, M.Pd dan Itsna Nilam Salma Eldaus, S.Pd, IPS Nefri Musytahar, S.Pd, IPA Risa Dhalia, S.Pd, PAI Nur Rofiq, S.Pd.I, guru mapel Informatika Dwi Narno S.N, S.T dan Yudis Dwiyanto, S.Kom, Matematika Silvi Y.Faradilla, S.Pd. Rombongan bertolak ke Gunungkidul Yogyakarta untuk lakukan studi tiru tepatnya ke SMP Muhammadiyah Al Mujahidin.
Tujuan dari studi tiru ini untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan sehingga SMP Muhammadiyah Asy Syifa’ Blimbingrejo dapat melahirkan generasi-generasi unggul sesuai visi misinya. Adapun yang menjadi fokus dalam studi tiru kali ini sangat menarik karena Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Agus Suroyo, S.Pd.I., M.Pd.I menginisiasi dan mengembangkan metode Multiple Intelegence (MI).
Multiple Intelegence berfokus bahwa pendidikan yang memanusiakan manusia sehingga mencetak peserta didik sesuai apa yang ada dalam dirinya. “Kami dari rombongan SMP Muhammadiyah Asy Syifa’ Blimbingrejo Jepara dating ke sini untuk ingn tahu lebih dalam bagaimana Multiple Intelegence ini dikembangkan dan bagaimana prakteknya.”sebut Uher sapaan akrabnya saat membuka prakata. “Kami ingin tahu lebih dalam bagaimana konsep ini diinisiasi, sehingga dapat berjalan dengan baik, dan kendala-kendalanya agar kami dapat segera mencoba untuk megimplementasikannya di sekolah kami.” Imbuhnya.
“Role model dalam Multiple Intelegence ialahsuat metode pembelajaran yang berdiferensiasi yang terdiri dari tiga tahapan ; Asesmen, Perencanaan, dan Pembelajaran. Yang kila lakukan sebagai pendidik adalah merencanakan pembelajaran dan melaksanakannya. Untuk itu, perlu satu tahapan penting sebelum keduanya yaitu asesmen. Suatu metode di mana sekolah melakukan diagnose awal bagi para siswa yang bertujuan memetakan bakat dan minat yang ada dalam diri siswa karena sesungguhnya tidak ada siswa yang tidak pintar akan tetapi semua siswa kita adalah anak pintar yang sesuai potensi yang ada dalam dirinya masing-masing.”ungkap Kepsek SMP Muh Al Muhajahidin yang akrab disapa Agus.
blank
“Diagnosa potensi siswa dalam bentuk asesmen ini terbagi menjadi delapan kelompok diantaranya : Linguistik (kelompok siswa yang cerdas dalam berbahasa), Logis-Matematic (kelompok siswa yang cerdas dalam angka), Kinestetik (kelompok siswa yang aktif olah tubuh jasmani), Musical (kelompok siswa yang cerdas dalam bermusik), Spasial (kelompok siswa yang cerdas dalam ruang dan gambar), Interpersonal (kelompok siswa yang cerdas bergaul), Intrapersonal (kelompok siswa yang cerdas diri), dan yang terakhir Naturalis (kelompok siswa yang cerdas alam). Sehingga tidak heran bahwa kami memiliki ekstrakurikuler lebih dari 20 dan terus kami kembangkan dan asah dengan menghadirkan tenaga professional di bidangnya untuk melatih anak-anak dan mengikuti berbagai lomba secara bebas sehingga lahirlah generasi-generasi emas dengan segudang prestasi. Karena prestasi tidak hanya sebatas akademik, namun prestasi non akademik juga menjadi hal penting dan menarik dikembangkan oleh anak agar potensi dalam dirinya tersalurkan dan terhindarkan melakukan hal-hal yang negatif.” pangkasnya.
Acara berlangsung interaktif, ada beberapa rekan guru bertanya mengenai metode ini dan langsung mendapatkan respon positif dari narasumber. SMP Muhammadiyah Asyi Syifa’ Blimbingrejo berharap seluruh elemen warga sekolah dapat segera menindaklanjuti hasil dari studi tiru ini yang penting berjalan dulu dan kami berharap dapat bimbingan dan arahan dari SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Yogyakarta.
Hadepa – Arkansa