Di Jateng, berbagai program penanganan stunting dicanangkan oleh duet Ganjar-Yasin, di antaranya Jo Kawin Bocah, dan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Wagub ingin agar seluruh instansi terkait bersama-sama bekerja sama menangani stunting.
“Kita perlu gotong royong. Nggak bisa kalau sendiri-sendiri, karena semua saling berkait. Saya juga ingin ada pantauan ke puskesmas dan rumah-rumah untuk mengecek ibu hamil, dan kasus stunting. Kami ingin datanya bisa update terus,” papar Taj Yasin.
Sebagai informasi, berdasarkan data survei Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) tahun 2019, prevalensi stunting Jawa Tengah masih di angka 27,68 persen.
Angka tersebut terus menurun hingga sekarang turun menjadi 20,8 persen. Jumlah ini terhitung masih lebih rendah dibanding prevalensi stunting nasional, yakni 21,6 persen.
Hery Priyono