blank
Ganjar saat memberikan pengarahannya, terkait pembangunan infrastruktur yang menghubungkan jalan antardesa. Foto: hms

UNGARAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya gotong royong dan koordinasi antardesa, dalam pembangunan wilayahnya. Gotong royong dan koordinasi diperlukan, agar setiap pembangunan dapat diselesaikan hingga tuntas, terutama terkait infrastruktur.

Dia mencontohkan, pembangunan jalan poros desa yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya. Koordinasi antarwilayah atau antardesa menjadi hal yang sangat penting, karena pasti menggunakan dana desa.

”Kondisi itu pasti juga akan menyentuh desa-desa sekitarnya juga,” kata Ganjar, usai berdialog bersama warga dan Kepala Desa Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, di sela kegiatan penanaman 1.500 bibit pohon di lahan kritis Daerah Aliran Sungai Tuntang, akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Panen Jagung di Area Waduk Plumbon Eromoko Wonogiri

Sebelumnya, Ganjar mendengarkan aspirasi dari Kepala Desa Nyemoh, tentang pembangunan jalan poros desa, yang tidak terselesaikan. Padahal jalan poros itu menghubungkan wilayah Desa Nyemoh dengan Desa Tempuran.

”Ini soal regulasi, yang biasanya pemerintah daerah suka takut. Maka diusulkan saja serentak. Gunakan dana desanya. Kurang duitnya nanti minta bantuan kabupaten, kurang duitnya minta bantuan ke pemprov,” saran dia.

Ganjar juga meminta, agar penyelesaian pembangunan jalan poros desa direncanakan bersama dengan desa tetangga. Melalui perencanaan matang yang dilakukan bersama, maka gotong royong dalam membangun infrastruktur antardesa, dapat dituntaskan.

BACA JUGA: Teguhkan Komitmen , Pengajar Praktik Guru Pengerak Lintas Pantura Bertemu di Jepara

”Tinggal perencanaan dilakukan dengan koordinasi yang baik, sehingga satu ruas itu diselesaikan tuntas. Dengan tuntas itu, sebenarnya kalau ada regulasi yang katakan tidak pas, alokasi-alokasi yang sudah direncanakan awalnya tidak untuk di wilayah itu, bisa diusulkan untuk digeser,” ungkapnya.

Penggeseran alokasi dana bantuan itu, menurut Ganjar, dapat dilakukan. Dia akan memberikan izin, asalkan penggunaan dana bantuan itu benar-benar untuk kepentingan masyarakat. Ganjar ingin pelayanan birokrasi dipermudah, agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal.

”Apakah ini bisa digeser? Karena ini penting untuk layanan masyarakat. Nanti akan kami izinkan. Sebenarnya pola-pola birokasi yang memudahkan itu, harus kita dorong. Kan birokrasi juga harus di-reform,” tukasnya.

Riyan