blank
Siswa saat kunjungi Monumen Ari-Ari Kartini yang terletak di barat Kantor dan Pendopo Kecamatan Mayong

JEPARA (SUARABARU.ID) -Jepara; Sebanyak 286 siswa kelas VII SMP N 1 Mayong mengadakan pembelajaran outing class atau kunjungan di beberapa tempat dalam program pembelajaran P5. Pelaksanaan program P5 ini untuk tema ketiga yaitu kearifan lokal. Topik yang diambil dalam kegiatan yakni Spedamini (Spensama Peduli Budaya Bumi Kartini). Kegiatan ini dilakukan dalam tiga kegiatan.

Kegiatan pertama berlangsung pada Jumat (20/1) di kecamatan Mayong. Program kunjungan utamanya adalah Monumen Ari-Ari Kartini yang terletak di barat Kantor dan Pendopo Kecamatan Mayong.

Kegiatan diawali sambutan dan pengarahan dari Camat Mayong, Muhammad Subkhan, dilanjut Kepala SMP N 1 Mayong, Rofi’i, S.Pd.,M.Pd. dan ditutup oleh oleh Musa, Kasi Trantib Mayong yang memaparkan Riwayat R.A Kartini dan sekilas tentang Monumen Ari-Ari Kartini. Musa juga mendampingi seluruh siswa SMP N 1 Mayong dan menjelaskan gambaran detail mengenai berbagai objek dalam Monumen Ari-Ari Kartini.

Camat Mayong Muhammad Subkhan menyambut positif mengenai program pembelajaran secara langsung tersebut. Dalam sambutan pengarahannya beliau berpesan bahwa sebagai warga Mayong harus mengenal secara mendalam pahlawan kebanggaan Jepara, R.A. Kartini, yang terkenal tidak ada hanya di Jepara tetapi terkenal di seluruh Indonesia bahkan dunia. “Kita harus lebih bangga dan mengetahui dengan lebih baik dan mendalam tentang R.A Kartini. Utamanya gagasan dan semangatnya” tambah beliau.

Sedang Rofi’i, selaku Kepala Sekolah menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, di dalam ada pembelajaran proyek P5 (proyek profil pelajar Pancasila). “Pelaksanaan Program P5 ini kami berharap siswa SMP N 1 Mayong menjadi generasi yang tidak hanya sekadar mendapat pengetahuan secara hafalan tetapi bisa langsung terjun di lapangan sehingga mempelajari terkait dengan profil pelajar Pancasila yang sesungguhnya” ujarnya

Ia juga meyampaikan bahwa jangan sampai mengulang sejarah, sebagai pelajar hanya mengenal kearifan lokal daerahnya secara kontekstual saja tidak melihat dan praktik secara langsung. Dengan mengunjungi dan terjun secara langsung maka pelajar dapat lebih mengenal, menghargai, dan mencintai daerahnya.

Dalam kunjungan yang pertama ini dilanjutkan dengan melihat langsung Monumen Ari-Ari Kartini. Siswa terlihat antusias dan bersemangat. Ternyata sebagai warga Mayong mereka juga belum pernah melihat secara detail mengenai Monumen Ari-Ari Kartini. Kegiatan kunjungan yang kedua akan dilaksanakan pada pekan berikut dengan agenda mengunjungi pengrajin gerabah dan sekaligus praktik membuat gerabah.

Subaidah