WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, mengangkat kearifan lokal dalam merumuskan program kerjanya. Yakni Wonogiri SUPER, filosofi Tiji Tibeh sampai Bakso Urat.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, semalam, menyatakan, Kapolres mengungkapkan hal tersebut, Jumat (27/1), saat melakukan silaturahmi dengan para awak media dan para admin penggiat Media Sosial (Medsos) Wonogiri dan Solo Raya.
Untuk program internal, rumusan konsep Wonogiri SUPER diterjemahkan sebagai berikut Santun, Unggul, Prediktif, Empati, dan Religius. Harapannya, anggota Polres Wonogiri dapat menjadi insan yang santun, unggul, prediktif, empati, dan religius.
Ini menjadi pondasi dalam pelaksanaan tugas untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat serta, penegakan hukum bisa dilaksanakan secara maksimal.
Sedangkan untuk eksternal, Kapolres menerapkan filosofi Tiji Tibeh sebagaimana dicetuskan oleh Raden Mas (RM) Said atau Pangeran Sambernyawa. Tiji Tibeh versi Kapolres, merupakan akronim Tertib Siji Tertib Kabeh (Tertib satu tertib semua). Yakni menekankan kebersamaan dalam mencapai sukses bersama.
Dari Tiji Tibeh, memiliki turunan ‘Jamasan Wonogiri’ atau Jaga Kenyamanan dan Keharmonisan di Wonogiri. Yang pelaksanaannya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dialog lintas elemen masyarakat, revitalisasi atau mengefektifkan Siskamling, diskusi panel, lomba, dan pelatihan berbasis keagamaan, seni, sosial, dan budaya.
Tombak Jaladara
Kemudian filosofi Tombak Jaladara, dipahami sebagai Patroli Motor/Mobil Berkala Jaga Lalu Lintas Ajak Masyarakat Tertib Berkendara. Program Tombak Jaladara, dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Patroli Motor/Mobil/Sepeda, Edukasi/Penyuluhan Tertib Berlalu Lintas/Safety Riding.
Juga penyuluhan anti Over Dimension Over Load (ODOL), optimalisasi ETLE, serta Pelayanan SIM dan STNK Keliling khususnya untuk daerah terjauh. Terkait pelayanan SIM, Kapolres akan membuka pelayanan SIM model jemput bola di sejumlah kecamatan, yang letaknya jauh dari Kantor Satpas Polres Wonogiri.
Selanjutnya Program Baladewa, diterjamahkan Bhabinkamtibmas Laksanakan Dialog Edukatif Bersama Warga. Bentuk kegiatannya adalah Sambang ke tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan elemen warga serta, komunitas masyarakat. Juga ronda bareng dan anggota mengaji.
Program selanjutnya Gajah Mungkur, akronim Gerakan Jumat Berkah Tampung Masukan dan Pelihara Kerukunan. Bentuk kegiatannya Shalat Jumat Keliling, Jumat Bersih dan Sehat (korve dan olahraga), dan sedekah makan untuk jemaah Shalat Jumat.
Program Bakso Urat Wonogiri diartikan sebagai Bakti Sosial Untuk Rakyat Wonogiri. Implementasinya memberikan bantuan untuk fakir, janda, dan yatim, buka puasa bersama, tablig akbar, shalat Subuh keliling, dan pemberangkatan umroh untuk ustadz atau marbot masjid/musala.
”Penamaan program dan kegiatan menggunakan pendekatan kearifan lokal, agar bisa lebih dekat dan diserap masyarakat Wonogiri,” tandas Kapolres.
Bambang Pur