SEMARANG (SUARABARU.ID)- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, dirinya mendukung upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, dengan mengupayakan komitmen dan kolaborasi yang kuat, dari para pemangku kepentingan. Hal itu patut dilakukan, untuk melakukan terobosan berdasarkan data yang akurat.
”Upaya percepatan penurunan prevalensi stunting harus benar-benar dilakukan, untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan,” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/1/2023).
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat, prevalensi stunting di Indonesia masih 21,6 persen pada 2022. Angka itu turun dari tahun 2021, yang berada di angka 24,4 persen. Padahal target prevalensi stunting Nasional di bawah 14 persen pada 2024.
BACA JUGA: PMK Sapi dan Pupuk Menjadi Sorotan dalam Konferensi Kades Kecamatan Jepon
Dalam upaya memenuhi target itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), berupaya mewujudkan lima pilar dalam percepatan penurunan stunting di Tanah Air.
”Pilar pertama adalah komitmen, pilar kedua pencegahan stunting, pilar ketiga harus bisa melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik, dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dan data yang baik,” jelas dia.
Menurut Lestari, perencanaan yang dilakukan BKKBN untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting cukup baik. Namun, upaya itu memerlukan dukungan semua pihak.
BACA JUGA: Kecamatan Mertoyudan Gelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, jelas Rerie sapaan akrab Lestari, benar-benar dibutuhkan, agar langkah percepatan penurunan prevalensi stunting terarah dan terukur dengan baik.
”Dibutuhkan pemahaman masyarakat yang baik dan data yang akurat terkait stunting, dalam upaya intervensi gizi masyarakat, untuk percepatan penurunan stunting yang terukur,” ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Selain itu, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, juga mendorong agar komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan, diikuti dengan gerakan mengonsumsi protein hewani secara Nasional untuk anak dan balita, dalam upaya mencegah stunting.
BACA JUGA: Pelaku Pembobolan Rumah di Bulungcangkring Dibekuk Polisi
Rerie pun mengajak semua pihak, untuk terlibat dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Tanah Air, demi kualitas generasi penerus bangsa yang lebih baik di masa datang.
Karena, semakin besarnya tantangan global di masa datang, memerlukan kualitas sumber daya manusia yang sehat, tangguh dan berkarakter kuat,” tegas Rerie.
Riyan