KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus HM Hartopo melakukan sidak ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kamis (26/1). Sidak tersebut dilakukan setelah bupati mendapatkan aduan dari masyarakat mengenai kebocoran limbah TPA.
Dengan ditemani Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil, Bupati mengecek sisi selatan TPA. Bahkan Bupati menyempatkan diri turun langsung ke lokasi yang dikatakan mengalami kebocoran limbah.
Usai melakukan pengecekan, bupati menyebutkan kalau kedatangannya kali ini memang dilakukan setelah mendapat aduan dari masyarakat.
“Ada laporan masyarakat yang mengatakan limbah cair TPA Tanjungrejo bocor dan mencemari lingkungan warga. Tapi setelah saya cek, ternyata tidak. Bahkan saat saya telusuri sampai bawah kok tidak ada, sudah tertata dengan baik, tidak terbukti,” ujarnya di lokasi.
Bau limbah sampah hingga tanaman yang tidak bisa tumbuh subur juga tidak ditemukan Hartopo di lokasi yang diduga bocor.
Hartopo menyebut, memang ada rembesan sekitar lima meter di beberapa titik talud, namun rembesan air tersebut langsung mengarah ke parit dan langsung menuju ke sungai.
”Tadi tidak ada bau sama sekali, tumbuhan singkong di situ juga tumbuh, soal talud bocor kan memang sudah waktunya perbaikan karena itu bangunan dari tahun 2015,” katanya.
Oleh karena itu, kata Hartopo, dirinya sudah menginstruksikan kepala Dinas PKPLH untuk menyusun rencana anggaran perbaikan talud dan saluran yang lebih baik lagi untuk untuk sisi selatan TPA.
“Di APBD Perubahan nanti, saya minta agar ada perbaikan TPA agar lebih tertata dan tidak mengganggu lingkungan warga,”paparnya.
Sementara, Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil mengatakan penataan TPA memang terus dilakukan. Selain merencanakan perbaikan infrastruktur yang ada, pihaknya juga terus menata gunungan sampah yang ada untuk memperpanjang usia TPA.
“Estimasi saat ini TPA Tanjungrejo masih mampu menampung sampah antara 3-4 tahun ke depan,”ujarnya.
Selain melakukan penataan, Dinas PKPLH juga mengimbau masyarakat untuk memilah sampah sejak dari hulu. Untuk itu, program bank sampah di desa-desa akan terus dilakukan agar volume sampah yang dibuang masyarakat ke TPA bisa lebih ditekan.
Ali Bustomi