blank
Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono dan Ermawan dari Pertamina Foundation memasang tanda peserta kepada dua santri program Jagoan Wirausaha Pesantren di Universitas Putra Bangsa Kebumen, Sabtu 21/1.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 20 santri dari pesantren di Kebumen dan sekitarnya terpilih mengiktui kompetisi rencana bisnis atau Business Plan Competition di Aula Universitas Putra Bangsa Kebumen, Sabtu (21/1).

Acara bertajuk Jagoan Wirausaha Pesantren (Jawara Pesantren) 2 tersebut dirancang oleh Omah Asa, Koperasi Ardaya dan Pertamina Foundation, dibuka oleh Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono mewakili Bupati Arif Sugiyanto.

Hadir pada acara tersebut Ermawan Fitra Purnama dari Pertamina Foundation, Iman Camil dari Koperasi Ardaya serta Wakil Rektor III UPB Kebumen Dr Sigit Wibawanto SE MM, para santri dari berbagai pondok pesantren di Kebumen serta mitra bisnis dari Jakarta.

Iman Camil dari Koperasi Ardaya menjelakan, Jagoan Wirausaha Pesantren 2 merupakan program pendampingan dan inkubasi bisnis yang dirancang Omah Asa, Koperasi Ardaya dan Pertamina Foundation, guna menumbuhkan jiwa kewirausahaan para santri pesantren di berbagai daerah.

blank
Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, Ermawan dari Pertamina Foundation dan Wakil Rektor III UPB Sigit Wibawanto menerima cinderamata dari Pimpinan Koperasi Ardaya Iman Camil, Sabtu 21/1.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Rangkaian kegiatan kompetisi rencana bisnis itu selama sekitar satu bulan. Dimulai seminar on line inspirasi wirausaha yang diikuti para santri yang telah menjadi pengusaha saat ini. Dilanjutkan proses pendampingan pembuatan business plan kepada 20 peserta pesantren dan ditutup dengan Business Plan Competition di UPB.

“Kepada 6 peserta terbaik kami menyediakan hadiah uang total senilai Rp 75 juta serta pendampingan bisnis hingga mampu membuka usaha secara mandiri. Bahkan sesudahnya tetap kami dampingi selama setahun secara daring,”jelas Iman Camil.

Tingkatkan Rasio Wirausaha

Wakil Rektor III UPB Kebumen Sigit Wibawanto mendukung penuh kegiatan pendampingan rencana bisnis bagi santri tersebut. Apalagi sesuai dengan rumpun UPB semula merupakan sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Putra Bangsa yang naik status menjadi universitas.

Sigit menilai, saat ini rasio wirausaha di Indonesia masih tergolong rendah karena baru 3,74 persen sehingga perlu terus ditingkatkan. Bahkan ratio tersebut masih kalah jauh dari negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

Pihaknya berharap kegiatan Jawara Pesantren sebagai upaya melahirkan enterpreneurship muda dari kalangan pesantren akan melahirkan wirausaha muda yang tangguh sebagai pahlawan ekonomi.

Sedangkan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dalam sambutan tertulis mengapresiasi kegiatan Jagoan Wirausaha Pesantren dan berterima kasih kepada inisiator, panitia dan penyelengara serta peserta. Bupati mendorong para santri sebagai kaum muda terus bangkit dan ikut memajukan ekonomi daerahnya.

Arif Sugiyanto mengharapkan, melalui kegiatan rencana dan pendampingin bisnis mampu melahirkan santripreneur-santripreneur yang tersebar di semua pesantren dan akan berguna memajukan ekonomi bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan pesantren dan daerah menuju Kebumen Semarak.

Kepada para santri, Bupati memotivasi agar terus berusaha memulai bisnis sejak dini. Meskipun kadang gagal, dengan bekal semangat dan selalu belajar disertai sikap ulet dan jujur serta perencanaan akan berhasil.

Ermawan dari Pertamina Foundation menyatakan, Pertamina merupakan BUMN yang memiliki perhatian pada pertumbuhan wirausaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Apalagi Ermawan menilai, pesantren sangat erat dengan cikal bakal kemerdekaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga pihaknya ikut mendukung kegiatan ini guna menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan santri.

>Komper Wardopo