blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: hms

BOGOR (SUARABARU.ID)– Presiden RI, Joko Widodo, pada acara Rakornas Forkopimda 2023 di Sentul, Bogor, Selasa (17/1/2023), memberikan banyak arahannya pada seluruh kepala daerah dan jajaran Forkopimda. Di antaranya terkait inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, peningkatan investasi, dan pemanfaatan anggaran untuk kemakmuran rakyat.

”Inflasi itu sekarang jadi momok semua negara. Patut kita syukuri inflasi kita 5,5 persen. Lihat negara lain, bahkan hingga 92 persen. Saya minta seluruh gubernur, bupati wali kota bersama Bank Indonesia, untuk terus menjaga inflasi ini, dengan memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan,” kata Jokowi dalam arahannya.

Terkait kemiskinan ekstrem, diungkapkan dia, semua pihak harus kerja keras dan bergotong royong, untuk menyelesaikannya. Menurutnya, semua data sudah ada, cara penyelesaiannya juga sudah paham bagaimana mengintervensinya.

BACA JUGA: Terkait Kasus Pemerkosa Anak Dibawah Umur, Kabidhumas: Akan Diungkap Tuntas

”Termasuk penanganan stunting, semua data itu sudah ada. Tinggal ditangani secara serius. Kita bisa belajar dari penanganan pandemi. Kalau sungguh-sungguh dan bekerja keras seperti saat penanganan covid-19, maka saya yakin pasti bisa,” tegasnya.

Terkait dengan hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan telah menyiapkan strategi baru, dalam penanganan kemiskinan dan persoalan stunting. Ganjar akan membuat program mikro targeting, dengan menggandeng kepala desa hingga camat di semua daerah di Jateng.

”Saya kira Presiden sedang mengibarkan bendera start untuk tahun anggaran 2023, agar semuanya siap,” kata Ganjar yang ditemui usai acara.

BACA JUGA: Taj Yasin Terima Kunjungan Dubes Owen Jenkins, Paparkan Sepuluh Komoditas Ekspor Jateng ke Inggris

Termasuk bagaimana penanganan kemiskinan dan stunting. Jateng akan menyambut dengan cepat arahan presiden itu, dengan membuat program penanganan kemiskinan dan stunting melalui mikro targeting.

”Sehingga kita harapkan bisa ketahuan dengan detail, yang miskin siapa, datanya di mana saja, jumlahnya berapa, intervensinya seperti apa. Dan kalau sudah ada, penanganannya mesti dilakukan secara kolaboratif,” ucapnya.

Selama ini, imbuhnya, program penanganan kemiskinan dan stunting sudah berjalan dengan baik di Jateng. Namun usai pandemi ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan.

BACA JUGA: Perjuangan Ratu Kalinyamat Jadi Inspirasi Proses Pembangunan Nasional

”Tapi kami tetap siaga. Maka Insya Allah mulai minggu ini kami akan roadshow ke beberapa tempat, dan memberikan penugasan pada kawan-kawan kades, untuk mendata secara detail. Camat saya minta mengkoordinasikan, dan masing-masing bupati akan bertanggungjawab di daerah-daerahnya,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Ganjar juga menyoroti tentang pesan Presiden, bahwa investasi mesti dipermudah. Juga penggunaan APBD dan APBN bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.

”Maka harapannya, setelah pengarahan ini kami semua akan makin solid dan siap untuk betul-betul menghadapi 2023 lebih pasti, lebih terukur dengan target yang lebih jelas,” pungkasnya.

Riyan