blank
Durian purba yang telah berusia dua abad

JEPARA (SUARABARU.ID) – Durian berusia lebih dua abad di Desa Jlegong, Kecamatan Keling oleh kalangan peneliti disebut sebagai durian purba. Sebab pohon durian dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter pohon terbawah 7 bentang tangan orang dewasa ini tetap tumbuh sehat dan masih berbuah.

Pohon durian purba ini yang membuat, para pakar ini yang terdiri dari Ketua Yayasan Durian Nusantara  Profesor Mohammad Reza Tirtawinata, Peneliti senior Greg Hambali dan peneliti durian merah Banyuwangi Eko Mulyanto berkunjung ke Jepara melakukan penelitian.

Para pakar ini didampingi pegiat durian Jepara Isnul Abdi, Faiq Abdullah, Edi Sulton dan Wildan. Selain itu rombongan Peneliti ini ada Andreas Agri Kencana Solo, Richard dari Djarum, Prakoso/ Nonot  pemulia tanaman asal Demak dan penggemar durian yang tergabung dari Durian Traveler Jawa tengah.

blank
Para peneliti tertarik pada durian purba Jepara

Peneliti durian merah Banyuwangi Eko Mulyanto meneliti mikroba yang ada di sekitar pohon tanaman durian. ” Ini luar biasa , kalau istilahnya sebuah guru , tanaman durian purba ini adalah guru yang baik . Karena dengan umur lebih dari dua abad tetap mampu bertahan dari penyakit,” ujarnya.

Selain itu perakaran menurut Eko Mulyanto sangat bagus. Apalagi ini saya lihat pohon yang satunya bekas digergeraji namun cepat menyembuhkan luka pohon bekas gergerajinya, ini durian legend,” terang Eko Mulyanto saat mengunjungi  pohon durian Purba Keling.

Menurut Eko Mulyanto, para peneliti tergerak karena daya tahannya hingga berumur ratusan tahun. Mikroba yang bekerja ini yang membuat peneliti tertarik. Eko  meneliti mikroba disekitar pohon durian bersama Andreas Agri Kencana Solo.

blank
Durian purba yang telah berusia dua abad

Harapan kami, pohon durian purba ini tidak diserbu para penangkar. “Sebab kami khawatir terjadi stres pada pohon karena pengambilan pucuk/endtrees yang berlebihan seperti durian Tarmin dan durian nenek Warsiti,” ujar Edy Sulton.

Melihat besar dan potensi serta peduli terhadap keberadaan durian – durian besar dan berumur ratusan tahun ini, Ketua yayasan durian Nusantara, Mohammad Reza Tirtawinata berupaya agar pohon – pohon durian yang kokoh ini tetap lestari di Bumi Kartini Jepara menjadi warisan cagar budaya atau heritage.

Dalam Penelitian ini para peneliti mengunjungi dua pohon durian besar yang biasa disebut durian Purba. Sebenarnya ada tiga pohon durian besar  namun yang satunya telah ditebang setahun yang lalu. Hal inilah disayangkan oleh Greg Hambali saat mengunjungi bekas tanaman pohon durian yang telah ditebang. Greg Hambali menyesalkan dengan mudahnya pemilik menebang dengan iming-iming – iming uang.

Pohon durian purba Jepara ini memiliki kelebihan daya tahan dan perakaran yang bagus, sistem kerja mikrobaDaya tahan inilah yang memungkinkan untuk bisa dibuat standar batang bawah pada pohon durian di Indonesia, karena untuk jeruk dan kopi sudah ada standar batang bawah

Menurut   Eko Mulyanto karena dengan batang bawah yang bagus dan kuat bisa membawa 30 % kualitas pohon apapun batang atasnya. Sedangkan untuk batang bawah durian belum ada termasuk di Indonesia, Malaysia dan Thailand

Hadepe – Sulton