blank
Ketua Tim PkM USM, Metta Christiana SPd MKes (kanan) memberikan Pelatihan bagi Usia Lanjut untuk Mengatasi Nyeri Lutut di Kelurahan Pandean Lamper pada 14 Januari 2023.(Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) memberikan Pelatihan bagi Usia Lanjut untuk Mengatasi Nyeri Lutut di Kelurahan Pandean Lamper pada 14 Januari 2023.

Kegiatan yang didanai Universitas Semarang itu dibuka Lurah Pandean Lamper, Sumardi SE MM.

Dalam sambutannya, Sumardi mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada tim PkM USM yang telah bersedia memberikan pengetahuan dan bentuk-bentuk latihan untuk para lansia dalam mengatasi nyeri lutut.

blank
Lurah Pandean Lamper, Sumardi SE MM memberikan sambutan dalam Pe;latihan bagi Usia Lanjut untuk Mengatasi Nyeri Lutut di Kelurahan Pandean Lamper pada 14 Januari 2023. (Foto:News Pool USM)

”Ini ilmu kesehatan sangat bagus bagi para lansia, sehingga kami mohon ibu-ibu bisa mengambil pengetahuan yang diberikan para dosen USM agar memiliki kebugaran fisik dan kekuatan lutut yang bagus,” katanya.

Tim PkM terdiri atas Ketua Metta Chistiana SPd MKes, anggota Ahmad Muhaimin SPd MPd, dan Wahyu Puspitasari SE MM.

Metta mengatakan, kegiatan diikuti sebanyak 25 orang terdiri atas pengurus Forum Kesehatan Kelurahan, Pengurus PKK, Pengurus Posyandu dan warga.

”Tujuan kegiatan ini untuk menyiapkan para pralansia dan lansia agar tidak sakit lutut, atau untuk memperbaiki/mempertahankan kondisi lutut agar tidak bertambah sakit, bahkan bisa sembuh,” ujarnya.

Dia berharap, melalui kegiatan ini warga teredukasi, punya pengetahuan dan kemampuan agar bisa bebas nyeri lutut. Selain itu juga warga memiiki kesadaran untuk melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran dan kekuatan lutut.

”Bagi lansia, olahraga beban sangat dianjurkan agar tidak terkena Osteosarkopenia (pengeroposan tulang dan penyusutan otot). Olahraga lansia tidak cukup hanya dengan jalan kaki,” ujarnya.

Metta mengatakan, menurut dr Henry Suhendra SpoT, bukan hanya kalangan awam, banyak dokter juga masih salah kaprah menasihati lansia dengan hanya jalan kaki saja. Padahal menurut Henry hal itu salah.

”Jadi bayangkan, orang umur 70 tahun, berarti sudah 30 tahun ototnya susut. Penyusutannya 30 persen, berarti fungsi otot turun 90%. Makanya kita lihat banyak orang tua itu jalan saja perlu dituntun,” ungkapnya.

Jika fungsi otot turun, katanya, kepadatan tulang akan turun. Aktivitas fisik juga jadi turun, maka yang mulai berbahaya selanjutnya adalah terjadi metabolik sindrom (hipertensi, insulin resistance, diabetes). Jadi sebelum memasuki lansia, kita harus mempersiapkan otot-otot kita agar dalam kondisi yang kuat untuk mencegah rentetan proses yang tidak baik,” tandasnya.

Muhaimin