“Meski terkendali, namun capaian tersebut belum sesuai sasaran inflasi nasional yang ditargetkan pada angka 3%. Adapun sasaran ini ditetapkan tiga tahun sekali berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tentang Sasaran Inflasi tahun 2022, 2023, dan 2024,” lanjut Ita, sapaan akrab Plt. Wali kota Semarang.

Seperti yang telah diketahui, Ita beserta jajarannya telah menerapkan berbagai program untuk menekan laju inflasi di Kota Semarang. Program-program yang sukses dilaksanakan tersebut di antaranya adalah menggelar operasi pasar di wilayah dengan tingkat ekonomi terendah.

Selain itu, penyediaan akses bahan pangan murah salah satunya melalui program PAK RAHMAN, hingga mendorong masyarakat melakukan urban farming atau penanaman bahan pangan seperti buah dan sayur di pekarangan rumah maupun sekolah.

Atas capaian yang diperoleh Kota Semarang dalam mengendalikan angka inflasi, Ita mengapresiasi kerja keras berbagai pihak yang berkontribusi menekan laju inflasi. Ke depannya, Ita optimis akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

“Kestabilan harga ini akan terus kita pantau dan kita jaga dibantu dengan adanya Satgas Ketahanan Pangan oleh Pemerintah Kota Semarang dan Satgas Pangan dari Tim Kepolisian,” tutupnya.

Hery Priyono