blank

Ganjar saat menyalakan kompor milik salah satu warga, yang memanfaatkan EBT, yang kini gencar dikembangkan Pemprov Jateng. Foto: hms

”Ini sangat bermanfaat. Dari 600 kepala keluarga, sudah ada 100 kepala keluarga yang mendapat manfaat dari gas rawa ini,” paparnya.

Warga Desa Bantar, Badar, mengaku senang karena bantuan ini sebagai langkah solutif untuk pemenuhan kebutuhan gas. ”Saya senang, karena ini lebih mudah dan murah. Kalau gas elpiji bisa Rp 23 ribu per tabung, dan susah nyarinya,” tuturnya.

Sementara, Di Desa Sidomulyo, Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, warga mendapat pasokan listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

BACA JUGA: Ikatan Pengusaha Muslimah Jepara Laksanakan Jumat Berkah

Ganjar juga memberikan bantuan dua PLTMH di Dusun Parakandowo. Listrik yang dihasilkan, digunakan untuk keperluan penerang jalan, lokasi wisata, fasilitas umum, dan rumah tangga. Total ada 80 kepala keluarga yang menerima manfaat PLTMH.

Salah satu warga yang memanfaatkan aliran listrik dari PLTMH adalah Yuli. Dia memanfaatkan listrik untuk keperluan rumah tangga, sekaligus mendukung usaha jahitnya.

”Pemanfaatan listrik kami gunakan untuk seluruh rumah, dan usaha menjahit. Karena lebih murah, cukup Rp 20 ribu per bulan,” ujarnya.

BACA JUGA: Penanganan Banjir di Kota Tegal Butuh Rp 150 Miliar

Sebelumnya, Ganjar diundang Institute for Essentiol Services Reform (IESR), sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT, dalam rangkaian acara G20 Side Event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, Selasa (30/8/2022) silam.

Saat itu Ganjar menyampaikan, pihaknya berkomitmen mengembangkan terkait EBT dan harus dieksekusi. Meski disadarinya itu mahal, berat dan tidak mudah, tapi Ganjar terus bergerilya dengan kekuatan lokal yang ada.

”Meski belum berhasil-berhasil amat, tetapi kita sudah memulai. Kita mencoba mencari kekuatan lokal dengan partisipasi dari masyarakat. Yang paling penting, masyarakat bisa mandiri energi,” bebernya.

BACA JUGA: Unissula Ambil Sumpah 30 Dokter Baru

Pengembangan EBT yang dilakukan Ganjar ini, ternyata mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan. Mereka ternyata sangat antusias untuk menerapkan energi ramah lingkungan ini.

Deputy General Manager Engineering PT Djarum, Suwarno, menuturkan, pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya pengembangan EBT. Yakni dengan pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang telah dilakukan secara bertahap sejak 2020. Saat ini PLTS yang terpasang sudah berkapasitas 2.192 KWp.

”Yang pertama sudah saya sampaikan, salah satunya dengan pemakaian PLTS secara bertahap. Nanti akan berkesinambungan, sambil menunggu peraturan pemerintah. Kami berharap, nanti platform 15 persen ini lebih bisa dinaikkan lagi,” ujar Ganjar, pada acara Jelajah Energi Dinas ESDM Provinsi Jateng, Kamis (10/11/2022) silam.

BACA JUGA: Jakarta BIN Menangkan Laga Perdana