SEMARANG (SUARABARU.ID)– Revitalisasi posyandu harus dilakukan dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif. Hal ini untuk meningkatkan layanan kesehatan Nasional yang lebih baik lagi.
”Program pemerintah untuk merevitalisasi posyandu, membutuhkan dukungan semua pihak. Ini juga dalam rangka terwujudnya sistem kesehatan yang promotif dan preventif, untuk mengantisipasi tantangan di sektor kesehatan Nasional,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/1/2023).
Dalam satu kesempatan, Menteri Kesehatan EI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, untuk memperkuat upaya promotif dan preventif, sekaligus mendekatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas, pihaknya akan merevitalisasi 300 ribu posyandu, yang dilengkapi dengan kader kesehatan yang berkualitas, alat kesehatan seperti USG, dan alat periksa jantung.
BACA JUGA: Bantuan untuk Warga Dorang Terdampak Banjir Mulai Berdatangan
Menurut Lestari, pembangunan sektor kesehatan Nasional yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, harus mendapat perhatian dan dukungan semua pihak, agar benar-benar terealisasi.
Karena, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, pada kenyataannya, tingginya penderita sejumlah penyakit banyak disebabkan minimnya deteksi dini. Sehingga masyarakat datang ke instansi pelayanan kesehatan, dalam kondisi penyakit yang sudah stadium lanjut.
Kondisi itu, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, menyebabkan semakin beratnya sistem kesehatan, dan mencegah pertambahan penderita sejumlah penyakit serius di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Sekda Se Jateng Gowes dan Kagumi Jepara
”Padahal sejumlah penyakit yang terbilang sebagai penyebab kematian teratas di Indonesia, seperti jantung dan kanker, dapat diantisipasi dengan membangun kebiasaan pola hidup sehat pada keseharian masyarakat,” ungkap Rerie.
Sosialisasi yang masif, terkait pentingnya konsumsi gizi seimbang sejak dini dan pemeriksaan kesehatan masyarakat secara periodik, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, harus menjadi program Nasional yang diterapkan di seluruh Indonesia.
Tentu saja, tambah Rerie, sarana dan prasarana serta infrastruktur kesehatan di sejumlah daerah harus dipersiapkan dengan baik, agar upaya promotif dan preventif dapat dilakukan secara menyeluruh di Tanah Air.
”Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat, harus bahu membahu dan bersatu merealisasikan posyandu yang efektif, dan mampu mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih antisipatif, dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia yang lebih sehat dan tangguh di masa datang,” tegas Rerie.
Riyan