“Di tol itu pompanya akan kita tambah pintu di Tenggang akan kita tambah 6 pintu, di Sringin kita tambah delapan pintu,” tandasnya.

Sementara itu, Ita, sapaan akrab Plt. Wali kota Semarang menyampaikan jika Kementerian PUPR akan segera melakukan normalisasi sehingga wilayah-wilayah yang selama ini terendam air kedepannya bisa terbebas dari banjir.

“Tadi dari pak menteri (mengarahkan) segera melakukan normalisasi jadi kami sudah sepakat besok pagi kami akan melakukan rapat dengan pak ketua DPRD dan stakeholder terkait. Karena pak menteri kan sudah sangat luar biasa men-support sehingga kami juga harus bagaimana caranya pembebasan ini tadi tetap menjadi prioritas untuk program di kota Semarang awal tahun ini,” tutur Ita.

Tak hanya itu saja, Ita juga berharap agar warga masyarakat Kota Semarang nantinya bisa kooperatif dalam upaya normalisasi penanganan banjir ini mengingat mendesaknya hal tersebut.

“Jadi saya juga mohon pengertian dari masyarakat untuk tidak susah dilakukan proses ganti untung. Karena kami kan prinsipnya sama-sama menguntungkan dan pasti masyarakat di sini membutuhkan,” tambah Ita.

Hal senada juga dituturkan Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang juga memastikan bahwa penanganan banjir di sekitar kali Plumbon sudah mendapatkan persetujuan pendanaan dan akan segera dilakukan pelelangan.

Dirinya juga menjelaskan bahwa bantuan pompa portable dari PUPR telah didapatkan hari ini yang selanjutnya akan dioperasikan oleh BBWS.

“Hari ini sudah ada solusi berkaitan dengan penanganan sementaranya. Untuk Sringin dan Tenggang, ini satu bagian dari rangkaian penyelesaian secara integral. Artinya bahwa pembangunan jalan tol Semarang-Demak selesai ada kolam retensi 250 hektare ditambah kapasitas pompa akan dinaikkan supaya persoalan banjir di daerah timur selesai. Untuk pembebasan tanah akan segera kita rapatkan,” ujar Iswar.

Hery Priyono