Pentingnya literasi digital dalam penguatan moderasi beragama.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Yayasan Berkah Tali Jagat bekerjsama dengan  Kementrian Agama RI, menggelar seminar yang bertema literasi digital dalam upaya penguatan moderasi beragama, di Maribu Resto Kamis (22/12/2022).

Seminar yang bertajuk “Jagongan Penguatan Moderasi Beragama melalui Literasi Digital” ini selain dihadiri oleh tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat juga  dihadiri oleh Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dr. Rumadi Ahmad, Prof. Dr. H. Mukhsin Jamil, M. Ag. Guru besar pemikiran Islam UIN Walisongo Semarang, Dr. Abdul Wahab Saleem, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Unisnu Jepara  Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, MA, dan Wakil Ketua PCNU Jepara, KH. Hisyam Zamroni.

Menurut Prof. Dr. H. Mukhsin Jamil, M. Ag. Era media sosial, informasi dapat diakses oleh siapapun. Akan tetapi perubahan tersebut memiliki dampak terhadap kehidupan beragama. Banyak berbagai informasi yang tersebar berupa hoax, digital politik, maupun disinformasi yang mengatasnamakan agama.

“Penguatan nilai-nilai moderasi beragama sebagai resiliensi terhadap berbagai pengaruh dari dampak negatif keterbukaan informasi”, kata Dr. Mukhsin.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Jepara, KH. Hisyam Zamroni menyoroti banyak permasalahan sosial yang bermula karena pengaruh dari media sosial. Era global village merupakan pengaruh dari globalisasi yang sedang berlangsung.  Moderasi beragama penting di era globalisasi seperti sekarang.

“Sudut pandang moderasi beragama harus seimbang antara keyakinan terhadap agama yang diyakini (eksklusif) dan menghargai keyakinan orang lain yang berbeda (inklusif),” ujarnya.

“Moderasi beragama ditandai dengan sikap cinta tanah air, toleransi, anti kekerasan dan menjaga kearifan lokal”, lanjut Kiai Hisyam.

Berbeda, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Unisnu Jepara  Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, MA menyampaikan urgensi memahami literasi digital. Pembahasan mengenai kecakapan etika, budaya, dan keamanan digital. Penggunaan media sosial meninggalkan jejak digital. Penting untuk memahami etika bermedia sosial yang baik dengan kritis terhadap berbagai informasi ketika mengakses media sosial.

“Pada era digital membagi informasi mempunyai konsekuensi, maka dari itu gunakan media sosial dengan penuh kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan”, ucapnya.

ua/hanif