SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ikatan Ibu-ibu Universitas Semarang (USM) mengadakan Talkshow dan Lomba Peragaan Busana pada 222 Desember 2022 di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Jl Soekarno-Hatta, Tlogosari.
Kegiatan diselenggarakan untuk memperingati Hari Ibu Ke-94.
Ketua Panitia, Hani Purwanti ST MT mengatakan, kegiatan tersebut ide Ketua Ikatan Ibu-ibu Universitas Semarang Siti Choeriah Supari dan Ibu-Ibu Pembina yaitu Aniek Sudarto, Kesi Wijayanti, serta Diah Harsoejo. Kegiatan ini menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.
”Ide ini terlontar dari Ibu-ibu Pembina dan ketua Ibu-ibu Universitas Semarang pada pertemuan rutin Ikatan Ibu-ibu Universitas Semarang pada November,” kata Hani.
Kegiatan ini ditujukan untuk dosen dan karyawan di lingkungan Universitas Semarang.
Peserta lomba peragaan busana merupakan hasil dari perwakilan fakultas ataupun unit-unit lembaga USM yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di antaranya perwakilan dari fakultas maximal 3 orang, perwakilan unit adalah 1 orang, memakai busana sopan dan serasi, pemakaian makeup, hijab, dan tata rambut wajib dikreasikan sendiri.
Hani mengatakan, selain lomba busana, pihaknya juga menggelar Talkshow dengan tema ”Eksistensi Perempuan Dalam Berbagai Bidang Pembangunan di Indonesia”.
Talkshow menghadirkan dua narasumber yakni Prof.Dr.Hardani Widhiastuti, M.M.Psikolog yang juga ketua Senat USM dan Dr.Hastaning Sakti, M.Kes, Psikolog yang dosen Universitas Diponegoro Semarang.
Pendaftaran dibuka hingga 19 Desember 2022 dengan cara men-scan barcode yang telah disediakan di flyer.
”Kami menargetkan kegiatan ini diikuti 150 audiens.
Hani mengungkapkan, perempuan di Indonesia harus berjuang untuk mendapatkan haknya dan di masa pembangunan.
”Kami berharap, perempuan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia dengan keahlian yang dimiliki. Selain itu, tidak melupakan peran seorang ibu yang berjasa dalam kehidupan setiap orang,” ungkapnya.
”Di masa pembangunan sekarang, semua hak bisa kita dapatkan. Jadi, tinggal bagaimana kita mengisi peran itu. Tetapi kita juga tidak boleh melupakan peran ibu sebagai teladan,” tambahnya.
Muhaimin