KUDUS (SUARABARU.ID) – Sejumlah pejabat Forkopimda dan pejabat lain di lingkungan Pemkab Kudus menyambangi rutan dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Jumat (9/12). Uniknya, di rutan para pejabat ini bertemu dengan beberapa narapidana korupsi yang sedang menjalani hukuman.
Dalam peringatan hari antikorupsi itu sejumlah pejabat yang datang yakni Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Ardian, Sekda Kudus Sam’ani Intakoris, Dandim Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo . Mereka bersama-sama menyambangi rutan Kudus setelah menggelar upacara peringatan Hakordia di lapangan tenis Pemkab Kudus.
“Di sini ada lima orang yang tersangkut kasus korupsi dan empat diantaranya sudah menerima vonis. Dari kelima orang tersebut, tiga di antara kepala desa,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Kudus, Suprihadi.
Kajari Kudus, Ardian, mengatakan, di antara upaya memberantas tindak pidana korupsi caranya dengan pencegahan. Dengan begitu, setidaknya penjara tidak penuh.
Sementara terkait aturan perihal ancaman hukuman bagi para pelaku tindak pidana korupsi sudah ada, untuk itu perlu adanya pencegahan dari segi spiritual. Misalnya dalam agama diajarkan untuk mempertanggungjawabkan setiap perilaku selama hidup. Tentu setelah meninggal nanti ada pertanggungjawaban di muka Tuhan.
“Kalau saya bilang itu ingat pada Tuhannya karena yang lain sudah disampaikan semua. Pemeriksa keuangan pemerintah itu ada inspektorat, BPK, penyidik, kepolisian, kejaksaan, KPK. Kuncinya di situ menyentuh hatinya saja. Kalau saya cenderung ke situ,” kata Ardian.
Sementara Sekda Kudus, Sam’ani Intakoris, mengatakan, kedatangannya ke Rutan Kelas IIB diajak oleh Kajari Kudus untuk bersama-sama menjaga diri supaya tidak melakukan korupsi.
“Kita potensi untuk itu (masuk penjara), jangan sampai masuk Rutan,” kata Sam’ani.
Untuk itu, lanjut Sam’ani, dalam mengemban amanah sebagai abdi masyarakat sudah sepatutnya menggunakan keuangan negara dengan baik.
“Ini baru saja terjadi di Kudus Hakordia (hari antikorupsi sedunia) diajak keliling ke Rutan. Adanya ini ayo kita bangkit ayo perbaiki diri, kita hilangkan karena korupsi menyakiti hati rakyat,” katanya.
Ali Bustomi