blank
Bupati menyerahkan bantuan dari PDAM kepada warga, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan, PDAM siap bekerja sama dengan siapa pun. Ke depan untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pelanggan, segala sesuatunya siap.

Untuk penyertaan modal sampai sebesar Rp 50-60 miliar, dananya akan ditambah Rp 16 miliar. Bupati mengatakan hal itu saat menghadiri HUT ke-42 Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Gemilang, hari ini Kamis (1/12/22).

Selebihnya dikatakan, 42 tahun merupakan waktu yang panjang dan banyak pengalaman, baik suka maupun duka.Tentu bisa jadi bahan introspeksi ke depan.

Menurut Bupati, PDAM merupakan
bagian dari Pemda. Tentunya punya tanggung jawab memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Magelang. Maka, menurutnya, butuh kerja sama yang harus terus dilakukan, agar berkesinambungan.

“Kita harus bisa jadi seperti bulan, menerangi di tengah kegelapan. Juga seperti air, bisa menghidupi dan membersihkan. Kalau air yang dikonsumsi sudah tidak sehat itu mengancam keberlangsungan manusia,” katanya.

Dirut Perumda Air Minum Tirta Gemilang, Agus Tri Suharyono, menambahkan, ulang tahun ini bertema: Berkomitmen, Kerja Sama, Peduli. Penjabaran dari kata peduli itu diwujudkan berbagi dengan beberapa panti asuhan, pemberian sembako ke warga sekitar kantor, donor darah bekerja sama dengan PMI, juga pemberian diskon untuk sambungan rumah baru sebesar Rp 500 ribu, dari 11 November sampai 9 Desember.

Tentang total biayanya akan disurvei dahulu tergantung jauh dekatnya lokasi. Dari rencana anggaran biaya yang muncul akan didiskon Rp 500 ribu. Kalau masih ada kesulitan ekonomi dari calon pelanggan baru, bisa kredit selama satu tahun maksimal Rp 3 juta tanpa agunan. Itu berkat kerja sama dengan BPR BKK Muntilan. Perusahaan yang dia pimpin juga bekerja sama dengan watter.org, yakni lembaga nirlaba dari Amerika yang berkonsentrasi terhadap negara- negara berkembang untuk tercapainya akses air bersih.

Selanjutnya penjabaran dari kerja sama adalah bekerja sama dengan desa-desa yang memiliki mata air. Yakni dilakukan konservasi dan diberi bibit tanaman sebanyak 1.500 batang. Lalu membuat sumur resapan di lima titik.

Juga berkomitmen tercapainya program Pemerintah tentang tercapainya akses air minum 100 persen. Terkait itu untuk sambungan rumah baru membayar Rp 600 ribu, ada jatah sebanyak 100 sambungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. “Tahun depan harapannya bisa terserap semua,” katanya.

Saat ini jumlah pelanggan 68 ribu sambungan. Masih begitu banyak masyarakat yang belum terlayani. Peluang untuk memberikan pelayanan masyarakat masih cukup besar.

Tapi di sisi lain masih ada kendala air baku dan pembiayaan. Karena  saat ini tarif air minum PDAM Tirta Gemilang masih yang terendah di Jawa Tengah. Sebagai contoh tarif dasarnya Rp 950, sementara PDAM Kota Magelang sudah Rp 1.850. Untuk itu akan dilakukan penyesuaian tarif, dengan diimbangi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Entah itu kecepatan dalam penanganan gangguan, aliran, juga kemudahan dalam pembayaran rekening.

Diterangkan juga, saat ini ada 16 mata air tersebar di wilayah Kabupaten Magelang. Ada satu sumur bantuan pemerintah di Gento, Tegalrejo. Tapi kondisinya sudah tidak optimal lagi. Lima mata air posisinya di bawah, sehingga perlu dipompa. Dengan demikian biaya listriknya juga cukup tinggi.

Eko Priyono