blank
Shakur Stevenson/dok

(SUARABARU.ID) – Tinju profesional di kelas ringan (61,2 kg) saat ini diisi banyak petinju top.

Sebut saja Devin Haney, Vasiliy Lomachenko, Gervonta Davis, hingga Ryan Garcia.

Kini, satu lagi petinju yang akan mencoba divisi ringan, yakni Shakur Stevenson.

Pria 25 tahun ini mengakui kelas ringan sebagai yang paling sangar.

Namun, peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu sangat bersemangat untuk menjajal divisi ringan.

Stevenson, yang punya rekor 19-0 (9 KO), menyatakan kelas barunya menjadi tantangan tersendiri dengan banyak kekuatan bintang.

‘’Sejujurnya, semua pria ini memiliki bobot yang sama selama ini dan tidak ada yang benar-benar melawan siapa pun. Satu-satunya orang yang benar-benar melawan orang-orang yang dapat saya hargai adalah Teofimo (Lopez) ketika dia melawan Lomachenko,’’ ujar Shakur seperti dilansir dari Boxing Scene.

Menurut Stevenson, kurangnya duel besar antara nama-nama top di divisi ringan jelas sangat bermasalah.

Namun, pada 2023, keinginan Stevenson dapat terwujud.
Pasalnya, Garcia dan Davis akan siap berlaga di atas ring.

‘’Saya tidak bisa duduk di sana dan bertindak seolah-olah ada beberapa pembunuh di kelas ringan. Saya merasa ini adalah divisi yang dinilai terlalu tinggi. Saya tidak melihatnya dengan cara yang sama seperti orang lain melihatnya,’’ ungkap Stevenson.

Shakur (25) pernah merajai kelas bulu dan super bulu WBO.

Sebelum naik ke divisi ringan, dia juga memegang sabuk juara kelas super bulu WBC dan The Ring.

Saat ini juara kelas ringan sejati, versi WBA, WBC, IBF dan WBO, dikuasai Devin Haney.

mm