blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau stand UMKM dalam kegiatan pasar Rakyat Kaliwungu. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID)- Tingginya inflasi yang terjadi akibat dampak pandemi covid menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kudus untuk berupaya menekan lajunya. Dengan berbagai macam cara, Kabupaten Kudus sukses menekan laju inflasi daerah hingga masuk peringkat 10 besar di tingkat Jateng. Prestasi tersebut mendapat pujian dan reward dari Pemerintah Pusat berupa dana insentif untuk Kabupaten Kudus sebesar 10,4 miliar.

Perihal itu dikatakan Bupati Kudus H.M. Hartopo ketika membuka gelaran pasar rakyat di Lapangan Desa Kedungdowo, Kaliwungu Kudus, Jumat (25/11) malam.

“Keberhasilan kita dalam menekan lajunya inflasi hingga masuk 10 besar di tingkat Jateng membuat Pemerintah Pusat memberikan apresiasi berupa hadiah sebesar 10,4 miliar,” kata Hartopo.

Reward tersebut akan digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat melalui festival pasar rakyat yang akan digelar di 9 Kecamatan, tentunya dengan menghadirkan pelaku umkm lokal dengan menyuguhkan produk unggulan untuk dipasarkan.

“Dana insentif (dari reward) ini akan kami gunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat di seluruh Kecamatan dengan membuka festival pasar rakyat. Tentunya dengan menggandeng pelaku UMKM lokal,” jelasnya.

Dirinya berharap dengan banyaknya aktivitas ekonomi masyarakat akan menumbuhkan kembali perekonomian di Kabupaten Kudus, sehingga upaya menekan laju inflasi dapat dipertahankan.

“Dengan mulainya aktivitas ekonomi, mudah-mudahan Kudus semakin tumbuh perekonomian masyarakatnya sehingga dapat mempertahankan upaya kita dalam menekan laju inflasi,” ucapnya.

Selain untuk mendukung gelaran pasar rakyat, reward tersebut juga digunakan untuk menyelenggarakan bazar pasar murah program dari Dinas Perdagangan yang disediakan untuk masyarakat dalam rangka membantu pengendalian inflasi.

“Selain untuk gelaran pasar rakyat, reward yang di dapat Kabupaten Kudus juga digunakan untuk menggelar pasar murah untuk masyarakat dalam rangka membantu pengendalian inflasi,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan mengatakan dengan dibukanya festival pasar rakyat selama 3 hari, mulai 25-27 November mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, mengingat gelaran semacam ini selama 2 tahun lebih ditiadakan akibat pandemi covid.

“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat besar terhadap event semacam ini. Mungkin ini kali pertama diadakannya hiburan masyarakat usai 2 tahun ditiadakan akibat pandemi meski hanya diselenggarakan selama 3 hari kedepan,” ungkapnya.

Satria juga menyebutkan bahwa terdapat berbagai tujuan terkait digelarnya pasar rakyat Kecamatan Kaliwungu, diantaranya untuk pengenalan usaha dan produk umkm yang ada di wilayah Kecamatan Kaliwungu dengan harapan tumbuh geliat ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sehingga turut menekan laju inflasi.

“Sebagai promosi umkm dengan produk unggulan, juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi di Kudus khususnya Kaliwungu. Selain itu juga untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka mensejahterakan masyarakat,” sebutnya.

Pihaknya menyebut ada sebanyak 75 peserta pelaku umkm dari 15 desa di Kecamatan Kaliwungu dan 50 peserta pelaku umkm dari Kecamatan lain yang turut memeriahkan pasar rakyat Kecamatan Kaliwungu.

“Total ada 125 pelaku umkm dari wilayah kita dan Kecamatan lain. Juga turut dimeriahkan dari pedagang sekitar lapangan,” sebutnya.

Di sisi lain, Novida Maharani warga Desa Mijen mengaku sangat senang akan adanya gelaran pasar rakyat ini. Dirinya sangat terhibur dapat menyaksikan berbagai event dan dan produk umkm yang dijajakan.

“Senang banget dapat hiburan rakyat, semoga ini awal dari kebangkitan ekonomi masyarakat sehingga acara semacam ini dapat selalu diselenggarakan,” harapnya.

Ali Bustomi