blank
Ketua TP PKK Kudus Hj Mawar Hartopo saat melihat hasil produksi ibu-ibu PKK. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Lomba Business Plan UP2K PKK Tingkat Kabupaten Kudus Tahun 2022 diselenggarakan dalam rangka peningkatan kapasitas kader. Peserta lomba adalah perwakilan UP2K dari sembilan kecamatan yang bersaing menampilkan produk unggulan lokal terbaik. Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 4 Gedung A Setda, Rabu  (23/11), Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo hadir membuka kegiatan sekaligus menjadi dewan juri.

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) mencakup segala kegiatan atau usaha ekonomi produktif yang diusahakan oleh keluarga, baik secara perorangan maupun kelompok. Maka, Mawar Hartopo mengatakan, UP2K memiliki peranan penting dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga.

“Salah satu kunci keluarga yang sejahtera adalah adanya peningkatan pendapatan keluarga. Yang menjadi upaya diantaranya adalah melalui pengembangan UP2K,” ujarnya.

Pengembangan UP2K tetap membutuhkan strategi yang tepat dengan perencanaan usaha atau business plan. Maka untuk itu, Mawar Hartopo meminta agar UP2K PKK mampu menyusun administrasi dan perencanaan usaha se-menarik mungkin.

“Dengan produk berkualitas dan diimbangi dengan administrasi yang lengkap, maka siap untuk naik level bahkan bisa ikut pameran-pameran tingkat nasional,” katanya.

Terakhir, Mawar Hartopo berpesan kepada seluruh UP2K agar terus mengembangkan potensi yang ada, baik dari kualitas produk dan pemasaran. Supaya pemasaran bisa lebih luas, maka kemasan harus menarik dengan tertera izin PIRT. Sedangkan untuk promosi dan pemasaran bisa dilakukan melalui teknologi yang ada.

“Jangan bosan terus berinovasi seiring dengan kemajuan teknologi. Bisa belajar dengan produk-produk lain bagaimana membuat kemasan yang menarik,” imbuhnya.

Ketua Bidang II Endhah Sa’mani Intakoris memaparkan, terselenggaranya kegiatan adalah sebagai motivasi kader untuk mengembangkan kapasitas UP2K PKK. Lomba diharapkan menjadi sarana membentuk UP2K yang berdaya saing dan profesional. Sembilan peserta lomba merupakan UP2K desa yang mewakili masing-masing kecamatan dengan menampilkan produk-produk unggulan lokal.

“Tujuan untuk menggerakkan kapasitas UP2K yang profesional dan berdaya saing, mendorong pengembangan usaha dan produk, dan meningkatkan pendapatan UP2K,” jelasnya.

Peserta dari UP2K Desa Karangrowo, Undaan menampilkan inovasi aneka olahan daun kelor yang dikenal memiliki banyak khasiat. Produk berupa teh daun kelor, kapsul dan masker tersebut dibuat oleh Yohanes Rudianto yang merupakan pelaku usaha yang dirangkul UP2K PKK. Ia mengungkapkan peran UP2K sangat membantu usahanya dalam hal pejualan maupun promosi.

“Bahan-bahannya dari daun kelor yang kita ambil sendiri dari tetangga-tetangga, yang selanjutnya dikeringkan dan proses. Untuk pejualan online melalui shopee, dan ibu-ibu UP2K PKK terlibat dalam penjualan dan promosi,” jelasnya.

Ali Bustomi